Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan proses Light Rail Transit (LRT) sudah mencapai 90%. Rencananya, kereta ringan akan beroperasi pada 18 Agustus 2023.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, perjalanan menggunakan LRT akan menghemat waktu masyarakat yang berasal dari kota penyangga. Seperti warga Bekasi, yang kerap menghabiskan waktu dua jam untuk menuju kantornya.
“Kalau ke Jatimulya itu (dari Dukuh Atas) 39 menit, ke Cibubur 33 menit. Persisnya bukan di Mal Cibubur tapi cukup dekat jadi walking distance-lah,” kata Budi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (28/6).
Saat beroperasi nanti, LRT Jabodebek akan mengangkut 500.000 penumpang per hari. Moda transportasi ini sekaligus akan melengkapi kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang rencananya juga mulai beroperasi Agustus 2023. Bila dijumlahkan, kedua moda transportasi ini bisa mengangkut 1,7 juta penumpang per harinya.
Selain itu, untuk destinasi Bogor juga tengah dipersiapkan. Bahkan dalam arahannya, kata Budi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan untuk menambahkan tujuan sampai Karawang dengan titik awal Bekasi.
"Kalau dibanding dengan perjalanan normal tol sekali pun itu dua jam, ini memangkas sepertiganya. Angka yang signifikan," ujar Budi.
Budi menyebut, komposisi yang digunakan untuk membangun proyek ini berasal dari tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Persisnya mencapai 40% dari total komposisi.
“Karena ini driver loss atau tanpa pengemudi, maka kita harus perfect,” ucapnya.
Dalam kesempatan serupa, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono optimistis beroperasinya LRT akan mengurangi tingkat polusi ibu kota. Prediksi itu lantaran memperkirakan penggunaan kendaraan juga semakin menipis.
“Ini otomatis mengurangi kendaran yang masuk ke Jakarta, artinya mengurangi kemacetan,” tuturnya.