close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Luap tangis dan takut pengungsi gempa Cianjur pecah kala trauma healing. Foto: Alinea.id/Ayu Mumpuni
icon caption
Luap tangis dan takut pengungsi gempa Cianjur pecah kala trauma healing. Foto: Alinea.id/Ayu Mumpuni
Nasional
Sabtu, 26 November 2022 10:59

Luap tangis dan takut pengungsi gempa Cianjur pecah kala trauma healing

Treatment diberikan dengan dibagi dua kelompok, pertama anak-anak dan kedua orang dewasa hingga lansia.
swipe

Trauma healing diberikan kepada pengungsi di posko Resimen III Brimob Polri, Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pelayanan diberikan kepada warga dewasa hingga lansia dan anak-anak.

Treatment diberikan dengan dibagi dua kelompok, pertama anak-anak dan kedua orang dewasa hingga lansia. Terlihat perbedaan suasana yang terjadi di dua kelompok tersebut. 

Kepada anak-anak, trauma healing diberikan dengan bernyanyi, bermain, dan membagikan jajanan hingga mainan. Terlihat keceriaan anak-anak tersebut karena mendapatkan hadiah dan bermain.

Sementara, di sisi lain trauma healing bagi orang dewasa dan lansia dibanjiri air mata. Mereka mengutarakan apa yang menjadi ketakutannya.

“Takut gempa lagi,” kata salah seorang ibu yang mengikuti trauma healing.

Mereka juga mengeluhkan segala keterbatasan di posko pengungsian, mulai dari susah tidur, tidak nyaman, air bersih kurang, hingga makan yang tidak berselera. Tak hanya itu, kebanyakan ibu-ibu mengeluhkan ingin kembali berkumpul dan berpelukan bersama seluruh keluarganya.

Air mata semakin mengalir kala tim psikologi SDM Polri menanyakan mereka apakah sudah menyayangi dan menenangkan diri sendiri. Tak dipungkiri, kala gempa terjadi, satu sama lain melindungi dan menenangkan keluarga lainnya tanpa memikirkan dirinya sendiri.

Tak sedikit peserta trauma healing yang menangis saat diminta memeluk dirinya sendiri, memejamkan mata, dan menarik nafas panjang lalu dihembuskan. Mereka meluapkan kesedihan dan ketakutannya atas musibah gempa Cianjur ini.

Usai mereka terlihat cukup meneteskan air mata, tim trauma healing meminta mereka berdiri untuk kembali menarik nafas lalu menghembuskannya sambil berteriak. Hal itu bertujuan melegakan segala gundah yang baru saja dipuapkan.

Pemberian pakaian hingga kebutuhan sehari-hari seperti pembalut dan minyak telon dibagikan kepada seluruh peserta trauma healing. Ibu-ibu dan bapak-bapak terlihat senang menerimanya.

Untuk diketahui, Polri mengagendakan trauma healing menyeluruh hari ini di beberapa posko. Selain dari tik SDM Polri, trauma healing juga diberikan oleh Brimob Polri.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan