Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan bahwa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Jawa dan Bali diperpanjang dari 17 hingga 23 Agustus 2021.
"Berdasarkan evaluasi atas petunjuk Presiden Joko Widodo, maka PPKM level 4, 3, dan 2 diperpanjang sampai 23 Agustus," jelas Luhut dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (16/8).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dalam penerapan perpanjangan PPKM selama seminggu ke depan terdapat tambahan delapan kota yang masuk ke level 3, sehingga total kabupaten/kota yang masuk level 2-3 terdapat 61.
Selain itu, Luhut menyampaikan bahwa percobaan pembukaan yang dilakukan di pusat perbelanjaan seperti mal menunjukkan implementasi baik.
"Melalui sistem Peduli Lindungi, ada 1.015.000 orang yang check in agar bisa masuk ke pusat belanja. Ada 619.000 orang yang ditolak masuk dalam seminggu terakhir dengan berbagai macam alasan," tuturnya.
Hasil evaluasi menunjukkan penerapan protokol kesehatan di mal dilakukan secara disiplin, untuk itu pemerintah akan memperluas cakupan kota di level 4 yang bisa melakukan uji coba serupa.
Di bawah perpanjangan PPKM terbaru, pemerintah meningkatkan kapasitas pusat perbelanjaan/mal menjadi 50% dan memberikan akses dine-in sejumlah 25% atau hanya dua orang per meja di mal yang berada di wilayah level 3 dan 4.
Selain itu, olahraga outdoor individu/kelompok tidak lebih dari empat orang dan tidak melibatkan kontak fisik diizinkan dengan protokol kesehatan yang ketat. Pemerintah juga meningkatkan kapasitas tempat ibadah menjadi 50%, dengan protokol kesehatan yang sesuai.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut menyampaikan bahwa PPKM level 4, 3, dan 2 yang dilakukan sejak 7-16 Agustus di Jawa Bali menujukkan hasil yang baik. "Hal ini terlihat dari tren kasus konfirmasi yang pada 15 Agustus turun sebesar 76%. Minggu lalu turun 59%," ungkapnya.
Dia menyampaikan, tren penurunan terjadi pada positivity rate, perawatan pasien, kasus konfirmasi, dan angka kematian pada hampir seluruh provinsi di Jawa-Bali.
Luhut mencatat bahwa mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali sudah kembali pada kondisi normal, sama seperti sebelum kenaikan kasus akibat varian Delta.
"Artinya, peningkatan mobilitas masyarakat cukup signifikan dibanding pada awal Juli," sambungnya. "Di satu sisi hal ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang cepat, tetapi menimbulkan risiko terhadap peningkatan kasus dalam dua hingga tiga minggu ke depan," pungkasnya.