close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Nasional
Kamis, 26 Mei 2022 19:34

Modus penggalangan dana teroris, sumbangan berkedok kemanusiaan hingga lewat medsos

Ditemukan berbagai fenomena modus pengumpulan dana yang dilakukan oleh berbagai kelompok terorisme di Indonesia.
swipe

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan perkembangan teknologi global memengaruhi modus pencarian dana kelompok teroris.

"Berdasarkan hasil selidik dan sidik tindak pidana terorisme, ditemukan berbagai fenomena modus pengumpulan dana yang dilakukan oleh berbagai kelompok terorisme di Indonesia," ujar Karo Penmas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Kamis (26/5). 

Salah satu yang aktif melakukan penggalangan dana adalah kelompok terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Anshor Daulah (AD), pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Pencarian dana digunakan untuk kegiatan pendukung teroris, seperti pemberangkatan ke medan pertempuran, pelatihan teroris, hingga persenjataan.

"Masyarakat harus memahami bahwa ada penggalangan dana yang berkedok kemanusiaan yang juga merupakan afiliasi dari kelompok teroris," ujarnya.

Penggalangan dana dilakukan dengan berbagai cara, baik secara luring atau daring. Secara luring, dengan memberikan sumbangan atau donasi, menyumbangkan atau memberikan uang atau aset yang dimiliki secara langsung kepada sesama anggota kelompok untuk melaksanakan rencana tindak pidana terorisme.

Kemudian, kelompok pendukung ISIS juga memanfaatkan penggalangan dana atau crowdfunding. Pemasarannya melalui media sosial.

"Ada juga sumbangan dari luar negeri. Pada tahun 2016 kelompok AD Surakarta mendapatkan kiriman dana dari Bahrunaim yang berada di Suriah untuk melaksanakan tindak pidana terorisme bom bunuh diri di Polres Surakarta," ujarnya.

Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri menangkap seorang mahasiswa tersangka teroris di Kota Malang, berinisial IA (22) karena diduga ikut mengumpulkan dana guna membantu organisasi ISIS di Indonesia. 

Selayaknya mahasiswa masa kini, IA aktif dalam berselancar di media sosial dan menyebarkan konten-konten yang berkaitan dengan ISIS di dunia maya.

Sebagai anggota muda, IA juga menjalin komunikasi dengan para seniornya yang merupakan tersangka teroris, seprti MR yang telah ditangkap oleh polisi tahun ini dan merupakan anggota JAD.

Komunikasi keduanya terbangun secara baik dan intens, sehingga sempat tersusun rencana untuk aksi teror yang acap kali disebut dengan amaliyah. Aksi itu dilakukan di fasilitas umum dan kantor polisi sesuai rencana mereka.

img
Satriani Ari Wulan
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan