Tiga kelompok mahasiswa S-1 dari Indonesia International Institute of Life Sciences (I3L) dan Universitas Pelita Harapan, serta lima mahasiswa S-2 dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Surabaya, Universitas Atmajaya, dan Universitas Jember mendapatkan penghargaan dalam kompetisi Pfizer Biotech Fellowship.
Penghargaan terbaik untuk mahasiswa diperoleh tiga mahasiswa I3L, Devina Checylia Setiawan, Velecia Salim, Wenny Novella dengan karya pembangunan labspace untuk mendukung perkembangan Bioteknologi Medis di Indonesia.
Sementara kategori Pascasarjana dimenangkan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Indriana Pratiwi, dengan karyanya Terapi Mikrorna MIMIC-miR-143-3P Terenkapsulasi Eksosom Terhadap Gen K-RAS pada Triple Negative Breast Cancer.
Program fellowship pendidikan dan beasiswa Pfizer Indonesia memberikan apresiasi terhadap 125 mahasiswa dan tenaga pengajar yang telah berpartisipasi dalam adu gagasan sebagai sumbangsih dalam perkembangan ekosistem serta sumber daya manusia (SDM) bioteknologi kesehatan.
Acara puncak sekaligus memberikan penghargaan kepada pemenang kompetisi untuk mahasiswa S1 (Undergraduate Competition), dan penulisan proposal penelitian untuk mahasiswa S2 (Graduate Education Grants).
Policy and Public Affairs Director Pfizer Indonesia Bambang Chriswanto menyampaikan, dengan melibatkan berbagai pakar industri dan peneliti dari dalam maupun luar negeri, Pfizer ingin memperkuat kapasitas SDM dan kelembagaan, khususnya di tingkat perguruan tinggi.
Pfizer Indonesia juga mendorong kegiatan networking bagi mahasiswa dan tenaga pengajar agar dapat menjadi katalis positif bagi perkembangan bioteknologi kesehatan Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi yang turut hadir saat pemberian penghargaan menekankan pentingnya pengembangan SDM yang berkualitas dalam bidang biologi, teknologi, dan kedokteran mengingat pandemi virus Covid-19 telah menyadarkan banyak negara akan peran bioteknologi kesehatan terhadap ketahanan kesehatan nasional.
“Tahapan penting dalam membangun ketahanan kesehatan nasional adalah peningkatan kualitas SDM bidang bioteknologi kesehatan, termasuk para peneliti yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan kesehatan dengan terus berinovasi,” ungkap Menteri Kesehatan.
Acara puncak Pfizer Biotech Fellowship juga menjadi kesempatan bagi para perwakilan akademisi dari fakultas bioteknologi terbaik di Indonesia untuk menyampaikan rekomendasi roadmap perkembangan bioteknologi kesehatan.
“Untuk membangun peneliti unggul dibutuhkan kebijakan serta ekosistem pendidikan dan penelitian yang baik untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif, yang dapat diwujudkan melalui kerja sama antar pemangku kepentingan, terutama pemerintah, perguruan tinggi, sektor swasta, dan masyarakat. Ditambah kerja sama antar peneliti dan perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” jelas Akademisi Universitas Andalas, Sumaryati Syukur yang juga terlibat dalam Pfizer Biotech Fellowship ini.