close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Mahfud MD kepada wartawan saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023). Alinea.id/Gempita Surya
icon caption
Mahfud MD kepada wartawan saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023). Alinea.id/Gempita Surya
Nasional
Senin, 30 Januari 2023 18:49

Mahfud MD: Masyarakat kerap ambigu pada penanganan tindak terorisme

Apabila ada penindakan terhadap orang yang terlibat jaringan terorisme, maka pemerintah dicap diskriminasi.
swipe

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, masyarakat perlu memahami upaya penanganan terorisme di Indonesia.

Dalam hal ini, ia berharap masyarakat dapat memaklumi langkah-langkah atau tindakan atas penanganan terorisme yang dilakukan pemerintah, khususnya oleh lembaga yang berwenang.

Lembaga berwenang yang dimaksud Mahfud di antaranya adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Detasemen Khusus (Densus) 88, hingga Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

"Kami juga berharap agar masyarakat memaklumi atas langkah-langkah pemerintah, terutama lembaga-lembaga pencegah dan pemberantas terorisme. Itu supaya dimaklumi kalau mengambil langkah-langkah (penanganan)," kata Mahfud kepada wartawan saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (30/1).

Mahfud menuturkan, penilaian di masyarakat terhadap penanganan tindak terorisme oleh pemerintah seringkali bersifat ambigu.

Dicontohkan Mahfud, apabila ada penindakan terhadap orang yang terlibat jaringan terorisme, maka pemerintah dicap diskriminasi, antidemokrasi, dan sebagainya. Padahal, pemerintah telah terlebih dulu mengantongi informasi terkait identitas pelaku serta data-data terkait sebelum melakukan penangkapan.

Sementara, apabila kemudian telah terjadi aksi terorisme, maka pemerintah dicap tidak tanggap atau terlambat dalam mengantisipasi tindak terorisme di masyarakat.

"Kalau cepat dibilang terlalu cepat, kalau lambat disalahkan. Oleh sebab itu harus memaklumi, menangani terorisme ini adalah tugas yang sangat berat karena akan menentukan segalanya," ujar Mahfud.

Mahfud menyebut, penanganan terhadap tindak terorisme ini dapat mempengaruhi keberlangsungan sektor-sektor lainnya. Pasalnya, kemampuan ekonomi, politik, hukum, dan sektor lain dalam suatu negara akan terganggu apabila tindak terorisme tidak dapat diatasi.

Kendati demikian, ancaman terorisme di Indonesia saat ini sudah semakin berkurang dari waktu ke waktu. Ia pun turut mengapresiasi kinerja BNPT dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme.

"Kami rasakan dalam 2-3 tahun ini terorisme masih muncul di sana sini, tetapi sudah jauh berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang agak brutal. Ini dapat diartikan bahwa BNPT telah berhasil membersihkan dan memberi rasa aman kepada masyarakat Indonesia untuk hidup tenang, aman, dan nyaman," tutur Mahfud.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan