close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menko Polhukam, Mahfud MD. Foto Antara/Dhemas Reviyanto
icon caption
Menko Polhukam, Mahfud MD. Foto Antara/Dhemas Reviyanto
Nasional
Minggu, 29 November 2020 15:08

Mahfud MD pastikan bukan gereja Lemban Tongoa Sigi yang dibakar

"Tetapi di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat."
swipe

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, meminta pimpinan umat beragama tidak terprovokasi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) menyusul terjadinya pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Tokeleme, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi tengah (Sulteng).

Dirinya menerangkan, aksi keji tersebut bukan dilakukan di sebuah gereja. "Tetapi di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat," ucapnya saat telekonferensi, Minggu (29/11).

Pemerintah, klaimnya, mengutuk keras dan menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. Pun disebut akan bertindak tegas dan memburu pelaku yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. 

Mahfud menerangkan, Satuan Tugas (Satgas) Tinombala kini sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Tim ad hoc itu juga sudah melaporkan berbagai perkembangan dan upaya-upaya yang dilakukan, bahkan telah mengisolasi dan mengepung tempat yang dicurgai berkaitan dengan para pelaku.

“MIT ini adalah sisa-sisa kelompok Santoso. Yang masih tersisa beberapa orang dan Operasi Tinombala sedang mengejarnya sekarang,” jelasnya.

Kelompok Ali Kalora dikabarkan membakar sebuah rumah dan membunuh satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Jumat (27/11). Imbasnya, sekitar 40 kepala keluarga (KK) telah mengungsi karena ketakutan.

Berdasarkan keterangan saksi warga setempat, para pelaku, yang berjumlah 10 orang dan membawa senjata api, melakukan aksi dengan membakar tujuh rumah dan membunuh empat orang.  Empat jenazah korban ditemukan dalam kondisi tewas dipenggal, dipotong, dan dibakar.

Personel tambahan telah dikerahkan untuk melakukan peningkatan pengamanan di sekitar lokasi kejadian. Sekitar 100 orang aparat gabungan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng, dan TNI melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Di sisi lain, beredar kabar di media sosial, bahwa kejadian tersebut menimpa sebuah gereja.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan