Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyatakan, aparat keamanan menembak mati pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Ali Kalora. Informasi disampaikannya melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Sabtu (18/9) malam.
Dia menerangkan, insiden tersebut berlangsung setelah nyaris setahun buron. Ali ditembak bersama seorang anggota MIT, Ikrimah.
"Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora yang pernah menggegerkan karena menyembelih banyak warga dengan sadis di Sulteng, setelah buron hampir setahun, hari ini ditembak mati oleh Densus AT/88. Ia ditembak bersama seorang anak buahnya yang bernama Ikrimah. Masyarakat harap tenang," cuitnya.
Mahfud melanjutkan, pihak berwenang segera memberikan informasi resmi tentang kematian Ali Kalora. "Nanti diumumkan resmi dan diperlihatkan buktinya oleh aparat," twitnya lagi.
Namun menurut Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf, Ali Kalora dan anak buahnya tewas saat baku tembak dengan Satuan Tugas (Satgas) Mandago Raya di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dia tewas bersama anak buahnya bernama Jaka Ramadhan.
Selain Ali Kalora, salah satu anggota kelompok tersebut, Jaka Ramadhan, juga dikabarkan tewas dalam baku tembak yang berlangsung pada pukul 17.20 Wita.
"DPO (daftar pencarian orang) diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan saat ini dalam perjalanan menuju TKP (tempat kejadian perkara," ungkapnya, melansir Antara. Baku tembak terjadi sekitar pukul 17.20 Wita.
Ali Kalora memimpin MIT sejak lima tahun silam. Dia menggantikan Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan Satgas Tinombala, Juli 2016.