Kericuhan terjadi dalam penyelenggaraan Malam Munajat 212 di Silang Monas sekitar pukul 20.57 WIB. Pantauan Alinea.id di lapangan, sekumpulan orang mengerubung dengan teriakan mulai dari takbir, menenangkan massa. Bahkan, sampai kata-kata cebong diteriakkan.
Awal mula kericuhan dari tertangkapnya dua orang laki-laki yang melakukan aksi pencopetan terhadap jemaah 212. Kedua copet dengan spontan diserangi beberapa pukulan yang kemudian diamankan oleh Laskar Front Pembela Islam (FPI).
Di saat yang sama salah seorang jurnalis juga turut dalam kerumunan karena dengan sigapnya merekam kejadian tersebut dalam ponsel pintarnya. Pewarta itu pun ikut diamankan oleh Laskar FPI untuk masuk ke dalam tenda yang berada di dekat area panggung.
Pewarta itu diminta oleh pihak 212 untuk menghapus video yang telah direkamnya. Sempat terjadi tarik menarik antara sang pewarta dan orang yang meminta untuk menghapus rekaman itu.
Selang beberapa saat, salah seorang pewarta lainnya kehilangan ponsel pintarnya setelah merekam kejadian tersebut. Pewarta tersebut kemudian turut masuk ke dalam tenda untuk melakukan koordinasi bersama dengan petugas kepolisian yang ada.
Sepuluh menit setelah kericuhan pertama, kericuhan kembali terjadi di dekat pintu VIP jemaah 212. Satu pencopet kembali diamankan oleh petugas.
Sampai saat ini pewarta yang sempat dipersekusi dikabarkan telah dibebaskan. Kendati demikian satu pewarta lainnya yang kehilangan ponsel pintarnya belum dapat menemukan ponsel miliknya.
Ketiga pencopet itu saat ini berada di Pospol Monas Timur dan dalam penangan pihak kepolisian.