Seiring pelonggaran pemberlakuan pembatasan masyarakat (PPKM), hampir dapat dipastikan jumlah pemudik lebaran tahun ini bakal melonjak drastis. Mengantisipasi dampak meningkatnya kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) terkait mobilitas puluhan juta pemudik ini, Pertamina harus menyiapkan serius cadangan operasional, pasokan hingga mengamankan pendistribusian BBM ke SPBU serta LPG ke para agen.
"Tujuannya tak lain agar mayoritas warga masyarakat dapat menjalani aktivitas selama Ramadhan dan Idul Fitri dengan tenang, nyaman dan gembira," ujar anggota Komisi VII DPR Marwan Jafar di Jakarta, Rabu (6/4).
Terkait kesiapan dan pengamanan kebutuhan BBM maupun LPG, ia juga mengapresiasi pihak Pertamina yang berencana membentuk Satuan Tugas Ramadhan-Idul Fitri (SATGAS RAFI) yang akan bekerja mulai pertengahan April sampai pertengahan Mei 2022.
"Kita harapkan pihak holding dan subholding Pertamina serta pihak-pihak terkait dapat maksimal dan memastikan dalam memberikan pelayanan kebutuhan BBM maupun LPG selama bulan puasa dan sewaktu lebaran tahun ini," ujar wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jateng 3 (Pati, Blora, Rembang & Grobogan) ini.
Marwan yang mantan Menteri Desa-PDT juga mengingatkan, sekitar 9 jalur utama para pemudik dan jalur logistik darat, puluhan lokasi wisata dan beberapa daerah yang termasuk rawan bencana, perlu mendapatkan fokus perhatian pelayanan buat diprioritaskan. Ia menambahkan, tak kalah penting kebutuhan BBM untuk transportasi moda kereta api dan jalur moda laut serta kebutuhan bahan avtur juga mesti dipastikan kecukupan pasokannya.
Ia mengutip data bahwa saat ini infrastruktur Pertamina terkait pendistribusian BBM maupun LPG meliputi tak kurang dari 114 terminal BBM, 7.000-an lebih SPBU, 667 SPBE, 68 DPPU serta 23 terminal LPG dan 4.972 agen LPG. Sementara itu di sisi lain, seusai rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR dengan Dirut Pertamina Rabu siang tadi, Marwan Jafar menyatakan, agar kinerja sektor hulu (upstream) subholding Pertamina pada sejumlah regional di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bagian Timur Indonesia ditingkatkan dan diperkuat.
"Khususnya di sisi produksi, eksplorasi, mengoptimalkan sinergi, serta berkomitmen serius terkait industri peduli lingkungan hijau (green commitment)," ujarnya.
Terkait pembangunan proyek kilang produsen minyak dan petrokimia Grass Root Rafinery (GRR) di Tuban, Marwan mengingatkan kepastian progress maupun tahapan pembangunan GRR yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional, mesti sesuai seperti direncanakan. Termasuk meliputi pelibatan tenaga kerja setempat, tingkat komponen dalam negeri dan pelestarian lingkungan.