close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Suasana sepi di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (23/4). Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masjid Istiqlal ditutup untuk umum sehingga tidak menggelar Shalat Tarawih dan aktivitas lainnya pada bulan Ramadhan 1441 Hijriah. Foto Antara/Hafid
icon caption
Suasana sepi di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (23/4). Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masjid Istiqlal ditutup untuk umum sehingga tidak menggelar Shalat Tarawih dan aktivitas lainnya pada bulan Ramadhan 1441 Hijriah. Foto Antara/Hafid
Nasional
Rabu, 14 Juli 2021 15:32

Masjid Istiqlal tak gelar takbiran dan salat Iduladha

Pergi ke masjid dan salat Iduladha hukum sunah. Sedangkan, menjaga kesehatan diri dan keluarga hukumnya wajib.
swipe

Masjid Istiqlal tidak akan menggelar salat Iduladha 1442 Hijriah secara berjemaah. Hal tersebut, untuk mencegah potensi penularan Covid-19. 

Sebab, pergi ke masjid dan salat Iduladha hukum sunah. Sedangkan, menjaga kesehatan diri dan keluarga hukumnya wajib.

Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, mengingatkan, jangan sampai beribadah mendahulukan sunnah dan mengabaikan yang sifatnya wajib. "Kita harus mengedepankan penolakan terhadap bahaya daripada mengejar manfaat. Nah, karena itu Istiqlal meniadakan salat Iduladha. Kemudian, juga meniadakan salat Jumat secara umum," ucapnya dalam diskusi virtual, Rabu (14/7).

Di sisi lain, menurut dia, biasanya banyak jemaah mengirimkan hewan kurbannya ke Masjid Istiqlal. Maka, Masjid Istiqlal akan mendistribusikan hewan kurban tersebut ke sejumlah masjid binaan yang perlu mendapatkan perhatian.

Rencananya, hewan kurban tersebut juga diberikan ke satpam hingga petugas kebersihan di Masjid Istiqlal yang berjumlah sekitar 300 orang.

Masjid Istiqlal, kata dia, hanya mengumpulkan hewan kurban. Untuk penyembelihan, akan diberikan ke berbagai masjid binaan.

Terkait penyembelihan hewan kurban, dia menjelaskan, juga bisa dilakukan H+1 atau H+2 Iduladha 1442 Hijriah. Selain itu, pendistribusian hewan kurban dari ke masjid-masjid binaan juga dilaksanakan secara bertahap. 

"Pendistribusian tidak mesti hari pertama atau kedua (pasca Iduladha 1442 Hijriah). Bisa didistribusikan seminggu atau satu bulan sesudahnya," tutur Nasaruddin. Yang terpenting, kata dia, aspek kemanfaatan terhadap mustahiq (penerimanya). 

Ia pun menyebut, Istiqlal adalah model bagi seluruh masjid di Indonesia. Sehingga, harus memiliki standar dalam keadaan darurat dan dalam keadaan normal. Sebagai koordinator masjid ibu kota di seluruh dunia, Istiqlal tetap akan menyiarkan takbiran melalui media Istiqlal TV.

"Kita tetap menjalin komunikasi dengan mereka (masjid ibu kota seluruh dunia), tetapi zooming (via Zoom), kita tidak melakukan takbiran itu di Masjid Istiqlal, cuman kita akan melakukan di TV Istiqlal, yang di link ke seluruh masjid ibu kota di seluruh dunia. Ini tanpa mengurangi syiar, tetapi pasti tidak ada kerumunan, karena Istiqlal ditutup untuk umum," tuturnya.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan