Sejumlah massa berpakaian putih dan hitam yang memadati masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, mulai bergerak ke Istana Presiden usai salat Jumat. Mereka membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid, Laa Ilaaha Illallah dalam tulisan arab.
Sambil berjalan menuju Istana, massa meneriakkan kalimat takbir.
Berdasarkan pantauan reporter Alinea.id sejumlah ruas jalan di Medan Merdeka nampak tersendat karena kerumunan massa. Sementara itu disepanjang jalan Medan Merdeka Barat diberlakukan pengalihan arus, tepatnya mulai depan gedung Indosat.
Sejumlah aparat keamanan telah berjaga-jaga. Kawat berduri pun telah dipasang tidak jauh dari Kementerian Koodinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Para pedagang yang menjual aksesoris bertuliskan kalimat tauhid pun ramai disekitar masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
Salah satu peserta aksi bernama Eko, mengaku merasa terpanggil untuk mengikuti aksi tersebut.
"Saya merasa terpanggil menghadiri aksi ini, karena bendera tauhid telah dibakar," katanya kepada reporter Alinea.id di masjid Istiqlal, Jumat (2/11).
Dia mengaku telah mengikuti aksi serupa pada Jumat (26/10) pekan lalu. Menurut Eko, bendera yang dibakar pada peringatan Hari Santri Nasional di Garut, bukanlah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dia meyakini bendera tersebut merupakan bendera tauhid sekaligus panji Rasulullah.
Begitupun dengan Nining (25). Wanita asal Bogor ini berangkat ke Istiqlal, karena karena merasa terpanggil untuk mengikuti aksi tersebut.
"Bendera umat Islam dibakar, maka itu kami ikut aksi ini," ucapnya.