Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/9) siang. Aksi tersebut digelar untuk menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Petugas gabungan telah bersiaga di lokasi untuk melakukan penjagaan aksi demo tersebut. Kawat berduri hingga barier terpasang di Jalan Medan Merdeka Barat.
Namun sekitar pukul 16.23 WIB, pagar kawat berduri yang dipasang petugas sempat dirobohkan ratusan mahasiswa PMII yang menggelar unjuk rasa.
Massa pun maju dan sempat ada situasi pelemparan botol. Namun begitu situasi di lapangan tidak chaos. Terlebih petugas pengamanan tidak represif.
Namun, petugas gabungan di lokasi memperketat pengawasan dengan menyiagakan kendaraan water canon dan satu unit mobil pemadam kebakaran.
Pantauan Alinea.id, ratusan massa aksi mulai bergerak menuju arah Jalan Medan Merdeka Barat pukul 14.50 WIB. Seruan "Tolak BBM" tampak di barisan terdepan yang dituliskan di bagian dada delapan peserta aksi.
Sementara, massa aksi lainnya berjalan beriringan di belakang mobil komando, sembari membawa spanduk berisi seruan-seruan lain terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
'Turunkan harga BBM!' berkali-kali diserukan oleh perwakilan aksi dalam orasinya maupun oleh massa aksi.
"Di sini kami bukan merepresentasikan kalangan santri, tetapi segenap rakyat dan tumpah darah Indonesia," ujar salah satu perwakilan PMII dalam orasinya.
PMII juga mengkritik BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran. Dikatakan dalam orasi, PMII menolak kenaikan harga BBM dan meminta pemerintah agar mempraktikkan BBM subsidi tepat sasaran.
"Buktikan bahwa pemerintah prokepada rakyat. Selama itu pula PMII akan mengawal sampai BBM diturunkan harganya," seru mereka.