Ribuan masyarakat adat Baduy menggelar ritual seserahan hasil bumi serta melaporkan berbagai kejadian yang telah berlangsung setahun terakhir di Suku Baduy kepada Bapak Gede Gubernur Banten Wahidin Halim. Ritual yang dikenal seba ini digelar dari 4-5 Mei 2019.
Ritual adat tahunan ini diikuti warga Baduy sebanyak 1.035 jiwa, termasuk 13 jiwa dari Baduy Dalam.
Ribuan warga Baduy Luar dengan mengenakan baju adat warna hitam-hitam, ikat kepala warna biru dan Baduy Dalam mengenakan pakaian ciri khasnya putih-putih dan lomat putih ini tiba di Pendopo Lama Gubernur Banten, Kota Serang pukul 10:30 WIB.
Mereka melaksanakan seba ke Gubernur Banten dengan berjalan kaki sejauh 73 kilometer menempuh enam jam perjalanan dari Pendopo Bupati Lebak, Rangkasbitung ke Pendopo Lama Gubernur Banten di Kota Serang.
Sebelumnya, ribuan warga Baduy Dalam dan Luar menggelar seba di Pendopo Bupati Lebak pada Sabtu (4/5) disambut dengan festival kebudayaan
"Nganter kula warga arek seba (mengantar warga Baduy untuk Seba) ka Bapak Gede (Gubernur Banten)," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin saat menyerahkan warga adat Baduy ke Bapak Gede di Pendopo Lama Gubernur Banten, Minggu (5/5).
Bapak Gede yang merupakan Gubernur Banten menerima langsung seserahan atau seba. Dia mengatakan merasa senang masyarakat Baduy selalu bersilaturahmi ke Pemerintah Provinsi Banten pada setiap tahunnya.
"Saya mewakili masyarakat Banten mengucapkan terima kasih sudah jauh-jauh ke sini untuk silaturahim. Saya merasa senang bisa jumpa semoga masyarakat Baduy tetap sejahtera dan makmur," kata Wahidin Halim.
Warga Baduy minta pemerintah menjaga alam dan persatuan
Dalam acara ritual budaya bersama Bapak Gede, tokoh adat Baduy Jaro Tanggungan 12 Ayah Saidi Putera, menitipkan pesan kepada panggede atau pemerintah Banten untuk menjaga kelestarian alam, hutan, dan lingkungan.
"Kami menerima amanah dari luhur gunung bukan hanya di Baduy, ada Sanghiyang Dampal, Sanghiyang Sirah ada Sanghiyang Dada. Di Sanghiyang Dada, ada masalah kebersihan, jangan merusak jantung (alam) secara simbol," katanya.
Kemudian, ia pun meminta kepada pemerintah dan masyarakat Banten untuk tetap menjaga persatuan dan kerukunan antar agama dan sesama anak bangsa.
"Keamanan di seluruh daerah atau wilayah keseluruh agama ke seluruh negara (pemerintah) mudah-mudahan lahir batin memperkuat persatuan dan kesatuan, ini kami sampaikan ke Bapak Gede," katanya.