Dewan Pakar Gerbang Betawi, Mohamad Taufik, menyatakan, meningkatkan tradisi kemajuan intelektual masyarakat Betawi memiliki peran penting dalam era modernisasi. Kilahnya, otot tak lagi bisa diandalkan dalam menjawab tantangan zaman.
"Sesuai tuntutan perubahan zaman, ya. Meskipun bukan berarti otot itu tidak bisa digunakan, tapi, kan, penanganan dan penyelesaian masalah memang lebih banyak menggunakan otak," katanya.
"Artinya, pendidikan dan edukasi memainkan peran yang sangat penting bagi masyarakat Jakarta dalam menjawab persoalan tantangan di DKI ke depan," sambungnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/1).
Sebagai Ibu Kota, menurutnya, dinamika Jakarta sangat cepat. Ini menuntut masyarakat menyesuaikan diri dengan perkembangan globalisasi agar tak tergilas zaman. "Dari dulu, ya, otak itu selalu menjadi tumpuan utama dalam menyelesaikan masalah."
Sementara, Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan, membaca tren perubahan akibat pandemi Covid-19 perlu disoroti. Butuh kemauan belajar dan berubah lantaran pagebluk memaksa masyarakat melakukan hal-hal baru.
"Sudah tidak ada lagi kriteria kemajuan yang statis. Kriteria kemajuan itu dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan pertumbuhan," paparnya.
Karenanya, dia mendorong masyarakat Betawi menjadi pribadi yang mau belajar. Dengan demikian, akan mengalami transformasi dalam hidupnya. "Untuk bisa menjangkau masa depan harus mempunyai karakteristik pembelajar," tutupnya.