close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Antara Foto
icon caption
Sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Antara Foto
Nasional
Jumat, 25 Oktober 2019 20:46

Masyarakat diminta dukung mahasiswa soal gerakan Reformasi Dikorupsi

Dukungan diperlukan dan sangat penting agar gerakan yang sudah dibangun mahasiswa bukan sebagai gerakan omong kosong belaka.
swipe

Aktivis 1998, John Muhammad, meminta kepada masyarakat untuk mendukung penuh gerakan mahasiswa soal Reformasi Dikorupsi. Dukungan masyarakat sipil terhadap gerakan mahasiswa tersebut agar cita-cita yang dibawa pada saat aksi unjuk rasa pada 24 sampai 30 September 2019 lalu bisa terwujud.

John mengakui, memang tidak bisa menaruh harapan besar kepada gerakan mahasiswa. Pasalnya, kata dia, para mahasiswa memiliki keterbatasan karena juga perlu bertanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikannya.

Namun demikian, lanjut John, dukungan diperlukan dan sangat penting agar gerakan yang sudah dibangun mahasiswa bukan sebagai gerakan omong kosong belaka. Apalagi, gerakan mahasiswa sudah memakan lima korban jiwa.

“Hari ini lima demonstran meninggal. Enggak ada tuh gerakan besar untuk mengawalnya. Saya terus terang sedih. Sudah gila negeri ini. Lima demonstran meninggal dan enggak ada pernyataan dari kekuasaan untuk kemudian membuat ini menjadi bermakna,” kata John dalam sebuah diskusi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Jumat (25/10).

Menurut dia, kelima demonstran yang meninggal dunia akan sia-sia apabila masyarakat tidak mendukung cita-cita besar yang dibawanya. Karena itu, menjadi tugas yang masih hiduplah yang harus bisa memaknai kematian demonstran yang sudah berjuang itu.

“Karena Tides, Soe Hok Gie, lima teman kita, Elang yang di (tragedi) Semanggi, itu sia-sia meninggalnya kalau yang hidup enggak membesarkan cita-citanya. Tinggal yang hidup ini yang bisa memaknai orang yang meninggal lebih dulu itu,” ujar John.

Lexy Rambadeta, aktivis mahasiswa 1998 lainnya, mengatakan yang bisa ditarik dari setiap gerakan adalah bagaimana korban mendapatkan dukungan. Menurut Lexy, dukungan kepada korban menjadi paling penting dan paling bisa dilakukan sebelum berbicara manfaat lebih jauh dari sebuah gerakan yang lahir.

"Manfaat minimal dari pergerakan itu adalah bagaimana para korban mendapatkan dukungan atau keadilan. Bagaimana para korban ketidakadilan itu mendapatkan dukungan. Kalau kita ngomongnya maksimal, saya kira masih jauh," ucap Lexy.

img
Akbar Ridwan
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan