Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, meminta masyarakat lebih waspada terkait erupsi di Gunung Semeru, Jawa Timur. Sejak kemarin (4/12), tercatat Gunung Semeru telah mengeluarkan 13 kali letusan dan gempa yang didominasi oleh awan panas dan letusan.
"Kepada masyarakat tentunya supaya lebih berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, terutama terhadap masyarakat sekitar Semeru," ujar Dasco di komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/12).
Dasco juga meminta agar pemerintah melakukan mitigasi bencana guna mengantisipasi kemungkinan terburuk dari dampak erupsi Gunung Semeru.
"Sedari dini kita siapkan kemungkinan terjelek yang akan terjadi karena kadang- kadang hal-hal yang menyangkut gunung seperti ini susah diprediksi," katanya.
Sebelumnya, Gunung Semeru kembali muntahkan awan panas guguran (APG) pada Minggu (4/12) sejak pukul 02.46 WIB. Erupsi Gunung Semeru ini terjadi bertepatan setelah satu tahun terjadi bencana erupsi Semeru pada 4 Desember 2021 silam.
Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat luncuran awan panas dan guguran abu mengarah ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jangkaun awan panas guguran sudah mencapai lebih dari 13 Km.
PVMBG menambahkan, lahar dingin maupun lahar panas dapat terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, khususnya sepanjang aliran sungai.
Masyarakat diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Kejadian ini membuat masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Semeru mengungsi. Hingga Senin (5/12) pagi, tercatat sebanyak 2.489 warga mengungsi. Mereka tersebar di lima kecamatan yang ada di Lumajang, Jawa Timur.