Matahari akan kembali melintas tepat di atas Ka'bah, Arab Saudi, pada Kamis hingga Jumat (15-16/7). Hal tersebut berdasarkan data astronomi.
"Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), Agus Salim, Rabu (14/7). "Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja akan mengarah lurus ke Ka'bah."
Menurutnya, peristiwa tersebut dikenal dengan nama istiwa a'zham atau rashdul qiblah, waktu Matahari di atas Ka'bah dan bayangan benda yang terkena sinar Matahari menunjuk arah kiblat.
Momentum ini, menurut Agus, dapat digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya, sesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat rashdul qiblah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat. Pertama, pastikan benda yang menjadi patokan benar-benar berdiri tegak lurus. Disarankan menggunakan lot/bandul.
Kedua, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata. Terakhir, mengutip situs web Kemenag, jam pengukuran harus disesuaikan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); RRI; atau Telkom.