Aparat kepolisian memukul mundur para pengunjuk rasa di Simpang Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10) petang. Tindakan itu diambil lantaran massa tidak kunjung membubarkan diri.
Pantauan Alinea.id, aparat kepolisian dari unsur Brimob terus menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Terpantau seorang demonstran ditangkap dan dipukuli diduga oleh oknum aparat.
Hingga berita ini ditulis, aparat kepolisian masih berupaya untuk memukul mundur para pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata.
Sebelumnya, demonstrasi di Simpang Harmoni kembali memanas setelah sebelumnya sempat mereda antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian.
Massa yang sempat dipukul mundur oleh kepolisian ke arah Halte Busway Harmoni memaksa maju ke arah Simpang Harmoni.
Para pengunjuk rasa, terpantau memasang petasan ke arah kepolisian. Mendapat serangan petasan, kepolisian mundur sampai Simpang Harmoni. Merasa terpojok, kepolisian menghujani gas air mata dan menembakan water cannon.
"La ilaha illallah. La ilaha illallah. La ilaha illallah. Jangan mundur. Jangan mundur. Ya Allah tolong bapak polisi hentikan. Tolong bapak polisi hentikan," ujar orator, dari atas mobil.
Diketahui, unjuk rasa ini digelar untuk menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja. Para pengunjuk rasa yang berasal dari berbagai elemen pergerakan mahasiswa yang menolak regulasi sapu jagat itu.