close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Istimewa.
icon caption
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Istimewa.
Nasional
Jumat, 01 April 2022 19:45

Kemenag tetapkan awal puasa Ramadan pada 3 April 2022

Kemenag mengambil keputusan tersebut berdasarkan hasil sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1442 H.
swipe

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan 1442 Hijriah atau 2022 M di Indonesia, jatuh pada Miggu (3/4).

Kemenag mengambil keputusan tersebut berdasarkan hasil sidang isbat penentuan awal Ramadan 1442 H yang dipimpin langsung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium HM Rasjidi Kementeran Agama, Jakarta, Jumat (1/4) petang.

Sidang yang diikuti oleh perwakilan Komisi VIII DPR, ormas Islam, ahli ilmu astronomi, perwakilan BMKG, jajaran Kemenag dan anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Profesor H. Thomas Djamaluddin. 

"Secara mufakat bahwa 1 Ramadan 442 Hijriah jatuh pada Ahad, 3 April 2024 M," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers daring, Jumat (1/4).

Yaqut menjelaskan, berdasarkan laporan anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Thomas Djamaluddin, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi antara 1 derajat 6,78 menit sampai dengan 2 derajat 10,02 menit. Posisi hilal ini ini berdasarkan metode hisab untuk mengetahui ketinggian hilal, sehingga apakah dimungkinkan hilal itu bisa dilihat atau tidak.

Dalam sidang isbat, lanjut dia, Kemenag selalu menggunakan dua metode yang selama ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain. Kedua metode itu antara lain metode hisab atau dengan cara perhitungan dan metode rukyat/melihat langsung keberadaan hilal. 

"Dua metode ini bukan dua metode yang dipertentangkan, namun saling melengkapi satu sama lain. Karena itu, seorang perukyat harus menguasai hisap, karena tanpa hisab dia tidak bisa merukyat dengan baik. Begitu juga sebaliknya," ujar Yaqut.

Dia menjelaskan, pemerintah sudah sejak dulu selalu menggunakan kedua metode ini karena keduanya penting dan saling melengkapi.

Yaqut menjelaskan, dalam sidang, diterima informasi hitungan hisab yang dilaporan sejumlah Kemenag perwakilan daerah pada 101 titik rukyat di 34 provinsi di Tanah Air. Kata dia, dari 101 titik ini, semuanya melaporkan tidak melihat hilal.

"Oleh karena itu, dengan dua hal tersebut di atas, yakni berdasarkan hisab posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk, akan tetapi belum memenuhi kriteria mabims baru, yaitu tinggi hilal tiga derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, serta laporan rukyatul hilal, secara mufakat bahwa 1 Ramadan 1442 Hijriah jatuh pada Ahad, 3 April 2024 M," jelas dia.

Yaqut berharap, dengan hasil sidang isbat ini, seluruh umat Islam di Indonesia dapat menjalankan ibadah puasa secara bersama-sama. "Mudah-mudahan ini adalah simbol sekaligus cerminan kebersamaan umat Islam Indonesia. Dan kebersamaan ini mudah-mudahan menjadi wujud kebersamaan kita semua sebagai sesama anak bangsa untuk menatap bangsa ini jauh lebih baik," pungkasnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan