close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi bom bunuh diri. Freepik
icon caption
Ilustrasi bom bunuh diri. Freepik
Nasional
Kamis, 08 Desember 2022 09:19

Menag Yaqut: Bom bunuh diri bertentangan dengan nilai kemanusiaan

Menag Yaqut Cholil Qoumas mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang mengakibatkan jatuhnya korban luka bahkan meninggal dunia.
swipe

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada Rabu (7/12) pagi.

Yaqut mengatakan, peristiwa itu merugikan banyak pihak, apalagi mengakibatkan puluhan korban luka-luka dan dua orang meninggal dunia. Diketahui, pelaku bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim, seorang eks narapidana kasus terorisme bom Cicendeu.

"Bom Astanaanyar bukti aksi kekerasan selalu rugikan banyak pihak," kata Yaqut dalam keterangannya, dikutip Kamis (8/12).

Menurut Yaqut, selain menimbulkan jatuhnya korban, aksi tersebut juga menyebabkan ketakutan di masyarakat. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

"Kami menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian di Polsek Astanaanyar ini karena telah menimbulkan banyak korban, kerusakan, bahkan ketakutan. Jelas sekali aksi bom bunuh diri itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan," tuturnya.

Lebih lanjut, Yaqut prihatin dengan ulah sebagian orang maupun kelompok yang masih menggunakan cara-cara kekerasan, seperti bom bunuh diri, untuk menyampaikan perbedaan pandangannya.

Selain nilai kemanusiaan, baginya, cara tersebut juga bertentangan dengan ajaran agama mana pun, yang selalu mengutamakan penghormatan, kesantunan, dan keselamatan. Agama juga mengajarkan dialog atau musyawarah jika ada persolan yang mengalami kebuntuan.

Oleh karenanya, Yaqut mendorong tokoh-tokoh agama selalu membangun komunikasi yang baik dengan umatnya guna mencari titik temu yang bisa diterima berbagai pihak.

"Agama harus dijadikan inspirasi dan solusi atas kehidupan ini, bukan dalih untuk melakukan kekerasan," ujar Yaqut.

Di sisi lain, Yaqut mengapresiasi langkah Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang bergerak cepat mengungkap identitas pelaku, Agus. Dia berafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Menurut Yaqut, pengungkapan cepat ini dapat mencegah kesimpangsiuran informasi yang bisa berdampak kurang baik di tengah publik.

"Kami mendukung langkah Kapolri untuk mengusut tuntas kasus ini dengan mendalami kemungkinan ada pelaku lainnya," tandasnya.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan