Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan hingga kini belum menerima surat resmi pengunduran diri Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge.
"Saya sudah telepon kepada kapolda, kabinda, untuk menanyakan kepada yang bersangkutan, mengundurkan diri betul apa tidak," kata Mendagri Tito Karnavian usai melakukan rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12).
Hingga saat ini, pihaknya masih mendalami informasi terkait dengan rencana pengunduran diri dari yang bersangkutan sehingga harus dikonfirmasi lebih lanjut.
"Justru itu saya sampaikan tadi, sampai saat ini suratnya belum ada, kalau ada wakil bupati mengundurkan diri. Kita tunggu suratnya dan kita lihat alasannya sudah tepat atau belum, baru nanti diproses," ujarnya.
Menurut dia, alasan dugaan pengunduran diri yang disangkutpautkan dengan pasukan di Nduga disebutnya sebagai bagian dari upaya penegakan hukum.
"Saya tahu pasukan itu, pasukan yang dikirim, TNI/Polri dalam rangka untuk merespons peristiwa pada waktu terjadi pembantaian 34 orang PT Istaka Karya. Peristiwanya memang sudah lama, tetapi pelakunya belum ketangkap, kelompok Egianus Kogoya. Hukum 'kan harus tegak," jelasnya.
Tidak hanya itu, pasukan TNI/Polri yang diterjunkan di Nduga, Papua juga disebutnya sebagai bagian dari perlindungan.
"Harus ada perlindungan di sana, beberapa kelompok masyarakat di sana juga banyak yang takut kepada mereka ini. Di mana perlindungannya? Ya, dari negara, TNI dan Polri, karena masyarakat juga memerlukan perlindungan," kata Mendagri menjelaskan.
Kemendagri hingga saat ini masih mengonfirmasi kebenaran dugaan pengunduran diri Wakil Bupati Nduga, Papua.
Sementara itu, Dandrem 172/PWY Kol Inf Binsar Sianipar mengaku hingga kini belum menerima laporan tertulis terkait pengunduran diri Wakil Bupati Nduga.
Memang betul saat aksi demo yang terjadi di Kenyam, Wabup Nduga Wentius Nimiangge menyatakan pengunduran dirinya namun hingga saat ini belum ada pernyataan tertulis.
“Saat menyatakan pengunduran diri, saya mendengar langsung karena berada di Kenyam bersama tim investigasi yang dikirim Kodam XVII/Cenderawasih ke Kenyam untuk menyelidiki penyebab tewasnya Hendrik Lokbere akibat luka tembak,” kata Kol Inf Sianipar secara terpisah.
Dikatakan dia, pernyataan Wabup Nduga itu dilontarkan Senin (23/12) di Kenyam namun hingga kini belum ada pernyataan tertulis.
"Itu butuh proses dan kita masih menunggu perkembangannya," kata Sianipar.
Ketika ditanya tentang situasi di Kenyam, Dandrem 172 yang wilayahnya meliputi 10 kabupaten mengaku saat ini relatif kondusif.
Secara keseluruhan situasi di Kabupaten Nduga relatif kondusif, kata Kol Inf Sianipar. (Ant)