Kasus Covid-19 terhadap anak di bawah usia 18 tahun mencapai 12,8%, untuk itu pemerintah memutuskan untuk tetap melanjutkan metode pembelajaran jarak jauh atau daring.
Terkait itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berharap, anak-anak bisa bersabar dan bersemangat untuk belajar di rumah.
"Karena kesehatan dan keselamatan kalian selalu menjadi prioritas kami," ucap dia.
Sedangkan bagi yang sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, diminta tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Kesehatan kalian adalah ketangguhan Indonesia. Semangat kalian adalah bekal kita untuk tumbuh. Jangan berhenti belajar dan bermimpi di tengah kondisi apapun. Masa depan cerah adalah jawaban bagi mereka yang berani berdiri dan berlari," papar dia dalam webinar memperingati Hari Anak Nasional, Senin (26/7).
Menanggapi itu, perwakilan anak-anak, yaitu Javian, Tiara, Hiban, dan Rachel berbagi cerita mengenai aktivitas sekolah di masa pandemi ini. Seperti kegiatan pembelajaran yang tidak bisa bertemu teman, menjadi kebiasaan baru dengan belajar daring. Selain itu, ada juga kesedihan yang dirasakan mereka akibat ada salah satu keluarganya yang terpapar terpapar virus tersebut.
Dokter spesialis anak Soedjatmiko menyampaikan, agar seluruh anak Indonesia, setelah berpergian ke luar rumah, baiknya langsung membersihkan seluruh badan dari ujung kepala hingga kaki.
Terlebih lagi, jika setiap hari para orang tua memiliki kegiatan di luar rumah, sebisa mungkin tetap menggunakan masker di dalam rumah agar virus dari luar rumah tidak menyebar ke keluarga dan anak di rumah.
Ia pun mengimbau kepada seluruh anak yang berusia di atas 18 tahun segera divaksinasi dan semua masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.