Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menanggapi keterlibatan Tim Mawar dalam kasus kerusuhan 21-22 Mei. Menurutnya, Tim Mawar tidak lebih dari masa lalu, dan tidak lagi relevan dibicarakan pada saat ini.
"Sudah saya bilang kemarin itu, Tim mawar itu sudah puluhan tahun lalu selesai, jangan dibawa-bawa lagi. Ini luka lama, jangan dibawa-bawa lagi, tidak baik itu. Jadi sudah selesai," tegas Menhan di Jakarta, Rabu (12/6).
Menhan meminta agar Tim Mawar dibekukan saja karena memang sudah tidak ada lagi. Sudah saatnya membicarakan soal masa depan bangsa Indonesia.
"Jangan itu terus, ke depan kita bicara yang lain. Bagaimana bangsa ini tidak ribut, bagaimana tidak ada korban, yang terjadi kaya kemarin itu tidak boleh terjadi lagi, jangan terjadi seperti itu," tutur dia.
Tak hanya itu, Menhan pun menegaskan Kopassus aktif tidak terlibat melakukan perbuatan makar. Adapun Purnawirawan memang tetap berada di bawah naungan Kemenhan, namun tidak lagi menjabat.
Sebelumnya Mantan Komandan Tim Mawar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Purnawirawan Chairawan Nusyirwan, mengaku keberatan dengan penyebutan Tim Mawar oleh Majalah Tempo, padahal pelaku yang diduga terlibat kericuhan 22 Mei hanya perorangan.
"Tim Mawar kan sudah bubar. Itu kan menyudutkan berarti. Tahun 1999 sudah bubar. Kalau pun ada, itu kan personel, anggota. Tidak mungkin satu orang dibilang tim, atau dua orang disebut tim. Tim itu banyak," ujar Chairawan di Gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Rabu, sebelum melaporkan Majalah Tempo.
Menurut dia, apabila hanya satu atau dua orang mantan personel Tim Mawar semestinya tidak disebut sebagai Tim Mawar karena akan menimbulkan dugaan yang berbeda. (Ant)