Menhan tuding perusuh demo adalah massa bayaran

Beberapa pekan terakhir aksi demonstrasi seperti tak henti-hentinya datang dari berbagai elemen masyarakat. Demonstrasi itu tak jarang dibumbui kerusuhan dan perilaku anarkistis. 

Mirisnya, tak sedikit penyimpangan terjadi karena massa yang hadir merasa dicurangi oleh koordinatornya karena tak kunjung diberi bayaran sebagaimana dijanjikan saat sebelum aksi demo berlangsung.

Bagi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, peserta demo semacam itu yang seharusnya tak muncul dalam panggung demonstrasi sebab tak lagi bergerak sesuai hati nuraninya.

"Menyuarakan pendapat itu boleh-boleh saja, itu namanya demokrasi, yang tidak boleh itu anarkis apalagi ada agenda titipan dan dibayar," ujar Ryamizard di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (2/10).

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu bahkan meyakini bahwa penyebab kerusuhan pada unjuk rasa belakangan ini adalah datang dari para massa bayaran dan bukan ulah mahasiswa.

"Seperti kita tau belakangan ada isu mereka-mereka itu dikasih duit, karena tidak ada duit ngamuk lah mereka, itu yang tidak boleh lagi ada, itu bukan suara nurani lagi, tapi suara duit namanya," katanya.

Terakhir, ia pun menjamin bahwa Presiden Joko Widodo bersama jajaran pemerintah lainnya tak sekalipun mengabaikan aspirasi yang disampaikan oleh rakyat meski aksi massa yang digelar hanya berjumlah kecil.

"Di Istana, Presiden dengan kementerian membahas, bukan dibiarin. (Isu itu) dibahas. Jangan dikira enggak dibahas, apa pun dibahas sama dia (Presiden), jadi silakan jalankan demo sesuai aturan hukum yang sudah kita sepakati bersama," tuturnya.