Menyusul aksi bom bunuh diri yang menyasar tiga gereja di Surabaya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama terkait pengamanan di titik simpul transportasi seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara serta jalur-jalur transportasi yang strategis.
Budi juga mengimbau para pengguna jasa transportasi agar tenang dan tidak terpengaruh atas peristiwa ledakan yang terjadi hari ini di Surabaya. Merujuk intruksi tersebut, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso memastikan semua jajarannya akan memperketat pengamanan bandara di seluruh Indonesia. Hal ini karena bandara dan fasilitas penerbangan merupakan obyek vital nasional yang harus dijaga kualitas keselamatan dan keamanannya.
"Apalagi ini menjelang bulan Ramadhan di mana banyak masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan transportasi udara," terang Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/5).
Selain itu, ia meminta kerja sama aparat keamanan agar dilakukan pengecekan yang ketat terhadap orang maupun barang yang akan menuju bandara dan diangkut pesawat terbang. Ia mengingatkan, peralatan keamanan seperti CCTV, X-ray harua dipastikan bisa beroperasi dengan baik.
"Semua yang mencurigakan baik orang maupun barang harus segera dilokalisir di luar bandara," sambungnya.
Sebelumnya, sebuah bom meledak di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, lalu Gereja Kristen Indonesia di Jalan Arjuna serta gereja di Jalan Arjuna. Berdasarlan data sementara, sembilan orang meregang nyawa dan 41 lainnya terluka akibat teror tersebut.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan, tiga ledakan di tiga lokasi itu memiliki jeda waktu. Ledakan pertama terjadi sekira pukul 07.30 WIB, lalu pukul 07.35 WIB dan terakhir pukul 07.45 WIB. Sedangkan pasca kejadian itu, Polda Jatim langsung menutup seluruh gereja di Surabaya.
Sementara otak dibalik serangan tersebut, hingga kini masih misterius. Sedangkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Aziz juga telah mengitruksikan anak buahnya untuk waspada setelah menandatangani telegram rahasia yang menyatakan status siaga 1 di wilayah yang dipimpinnya.