close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Nasional
Jumat, 16 Juli 2021 16:13

Menkes: Kebutuhan oksigen naik pesat hingga 2.000 ton per hari

Untuk mencukupi itu, pemerintah berencana mengimpor 20.000-30.000 oksigen konsentrator untuk menyediakan 600 ton per hari.
swipe

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kebutuhan oksigen mengalami kenaikan pesat. Dari 400 ton per hari, meningkat menjadi 2.000 ton per hari. 

Karena itu, Kementerian Perindustrian, sebanyak 240-250 ton kelebihan kapasitas oksigen industri, disalurkan untuk kebutuhan medis. 

Untuk mencukupi itu, pemerintah berencana mengimpor 20.000-30.000 oksigen konsentrator untuk menyediakan 600 ton per hari. Oksigen konsentrator adalah alat yang dapat mengkonversi udara menjadi oksigen medis dengan saturasi di atas 93% hanya dengan disambungkan langsung ke aliran listrik. 

Alat ini dapat mensuplai oksigen dengan kapasitas 5-10 liter/menit, sehingga cukup untuk tempat tidur isolasi. "Ini untuk rumah sakit dan bisa kami pinjamkan ke rakyat yang membutuhkan," ucapnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/7).

Sebelumnya, pasokan tabung oksigen konsentrator di rumah sakit dan pasaran dalam status kritis. Hal ini, seiring peningkatan kasus Covid-19 yang terus memecahkan rekor. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengimbau, masyarakat yang telah membeli tabung oksigen konsentrator dan menyimpannya di rumah, agar dapat meminjamkan tetangganya yang sedang membutuhkannya. 

Sedangkan untuk tabung oksigen konsentrator yang sudah kosong supaya segera dikembalikan. "Jangan disimpan karena itu menyebabkan kita banyak sekali kekurangan tabung oksigen. Rumah sakit lapangan itu tidak mungkin disuplai oksigen liquid dengan tanki-tanki besar, tetapi pakai tabung yang kecil-kecil. Kalau hilang dari pasar akan menyulitkan semua," kata Muhadjir dalam keterangannya, Rabu (14/7).

Ia pun meminta, perguruan tinggi membantu penanganan pasien Covid-19 dengan memproduksi oksigen konsentrator. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim), Emil Dardak, kata dia, juga telah menghubungi sejumlah perguruan tinggi yang memiliki fakultas teknik untuk memproduksi oksigen konsentrator. 

"Saya yakin di sini ada perguruan tinggi-perguruan tinggi hebat yang bisa menciptakan itu sesegera mungkin karena itu juga tidak membutuhkan teknologi tinggi," ucapnya.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan