close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)
icon caption
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)
Nasional
Selasa, 09 November 2021 11:25

Menkes pastikan vaksinasi booster tidak gratis untuk semua golongan

Budi menjelaskan bahwa ada beberapa jenis booster yang tersedia, antara lain Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm.
swipe

Menteri Kesehatan memastikan bahwa tidak semua kelompok akan menerima vaksinasi booster yang akan dimulai tahun depan secara gratis. Hal ini Budi sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI. Budi menjelaskan, biaya vaksinasi booster yang ditanggung negara hanya untuk penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan.

"Jadi mohon maaf bapak ibu anggota DPR yang memang penghasilannya cukup, bayar sendiri, dan nanti akan dibuka boleh pilih sendiri mau yang mana," Ujar Menkes Budi Sadikin, Senin (8/11)

Budi menjelaskan, vaksinasi itu nantinya juga akan dibuka bagi golongan yang berkecukupan. Mereka bebas memilih yang mana saja, tetapi harus bayar sendiri.

Budi membeberkan, sasaran vaksinasi booster lansia ini nanti akan diberikan kepada 21,5 juta orang. Sementara itu, untuk sasaran target nonlansia atau masyarakat di atas usia 12 tahun mencapai 78,7 juta. Vaksinasi booster akan dilakukan jika sudah 50 persen penduduk mendapatkan vaksin dosis lengkap. Target vaksinasi itu ditargetkan akan tercapai pada akhir Desember 2021. Nantinya, golongan tua akan menerima vaksinasi booster terlebih dahulu karena merupakan golongan prioritas.

"Dan memang rencana ke depannya sudah kita bicarakan oleh bapak Presiden adalah ini pertama prioritas dulu, karena lansia ini tetap berisiko tinggi. Yang kedua nanti yang akan ditanggung oleh negara adalah yang Penerima Bantuan Iuran (PBI)," jelas Menkes Budi dalam rapat kerja bersama DPR, Senin (8/11/2021) via YouTube DPR RI.

Budi yakin, 59 persen penduduk Indonesia akan mendapat vaksinasi dosis lengkap pada Desember 2021. Sementara itu, masyarakat penerima suntikan dosis pertama diprediksi akan mencapai 80 persen pada akhir tahun.

"Jadi ini adalah saat yang lebih proper, lebih pas untuk kita bisa memberikan vaksin booster ke depannya," ujar Budi.

Budi menjelaskan bahwa ada beberapa jenis booster yang tersedia, antara lain Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm.

Budi juga menjelaskan bahwa Indonesia sedang mengkaji studi jenis vaksinasi booster. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan jenis vaksin COVID-19 apa yang cocok dan yang lebih baik untuk meningkatkan imunitas tubuh. Termasuk penelitian mengenai bisa tidaknya memberikan vaksinasi booster dengan jenis vaksin COVID-19 berbeda yang diterima pada saat vaksinasi dosis pertama dan kedua.

"Karena kita ingin memperlihatkan vaksin yang terbaik yang nantinya bisa diberikan berdasarkan bukti-bukti ilmiah," ujarnya.

img
Dave Linus Piero
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan