close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers, Senin (22/11/2021)/Foto tangkapan layar YouTube.
icon caption
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers, Senin (22/11/2021)/Foto tangkapan layar YouTube.
Nasional
Senin, 22 November 2021 19:10

Menkes sebut 2 kota mengalami kenaikan kasus Covid-19

Kota Fakfak dan Purbalingga catat kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 dalam empat minggu berturut-turut.
swipe

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap sejumlah kabupaten/kota yang masih berpotensi mengalami kenaikan kasus Covid-19.

“Jadi ada dua kota, yaitu Fakfak dan Purbalingga yang kita sudah lihat empat minggu berturut-turut ada kenaikan kasus konfirmasi, walaupun memang jumlahnya masih kecil, positivity rate-nya masih rendah, BOR (Bed Occupancy Rate) rumah sakitnya juga masih rendah. Tapi kita mengikuti daerah-daerah ini agar jangan sampai kita terlambat kalau nanti ada kenaikan,” ucap Menkes Budi melalui siaran langsung “Konferensi Pers Perkembangan PPKM” secara virtual, Senin (22/11).

Lampung Utara, lanjut Menkes, menjadi satu-satunya kota yang mengalami kenaikan dalam kurun waktu tiga minggu. Pihaknya juga memantau dan memonitor secara ketat kepada kurang lebih 19 kota yang masih berpotensi mengalami kenaikan kasus.

Pemantauan itu, jelasnya, merupakan salah satu tindakan dari tracing dan testing. “Jadi, testing harus dilakukan terhadap orang-orang kontak erat hasil dari tracing. Kami melihat kota-kota yang ada kenaikan disiplin untuk tracing kontak eratnya, dan melakukan testing bagi orang yang didefinisikan sebagai kotak erat sudah sangat rendah,” terangnya.

Menkes kemudian mengimbau semua kepala daerah untuk meningkatkan dan menjaga disiplin tracing dan testing. “Ini sangat penting untuk mencegah adanya gelombang baru,” imbuhnya.

Terkait vaksinasi, Menkes menyampaikan per 21 November pemerintah telah menyuntikkan 225 juta dosis vaksin kepada masyarakat di Indonesia. Perinciannya, sebanyak 134,5 juta orang telah menerima suntikan dosis vaksin tahap pertama, dan 89,3 juta orang sudah menerima suntikan dosis kedua.

Menkes mengakui dalam tiga minggu terakhir terjadi penurunan laju suntikan vaksinasi Covid-29. Penyebabnya adalah adanya keraguan masyarakat pada vaksin AstraZeneca dan Pfizer dibanding Sinovac.

Saat ini, sambung Menkes Budi, Indonesia masih memiliki stok sebanyak 287 juta dosis vaksin, dan sebanyak 273 juta dosis vaksin sudah didistribusikan ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.

img
Natasya
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan