close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi tabung oksigen. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi tabung oksigen. Foto Pixabay.
Nasional
Rabu, 14 Juli 2021 12:32

Covid-19 terus naik, Menko PMK akui kekurangan banyak tabung oksigen konsentrator

Perguruan tinggi diminta membantu penanganan pasien Covid-19 dengan memproduksi oksigen konsentrator.
swipe

Pasokan tabung oksigen konsentrator di rumah sakit dan pasaran dalam status kritis. Hal ini, seiring peningkatan kasus Covid-19 yang terus memecahkan rekor. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengimbau, masyarakat yang telah membeli tabung oksigen konsentrator dan menyimpannya di rumah, agar dapat meminjamkan tetangganya yang sedang membutuhkannya. 

Sedangkan untuk tabung oksigen konsentrator yang sudah kosong supaya segera dikembalikan. "Jangan disimpan karena itu menyebabkan kita banyak sekali kekurangan tabung oksigen. Rumah sakit lapangan itu tidak mungkin disuplai oksigen likuid dengan tanki-tanki besar, tetapi pakai tabung yang kecil-kecil. Kalau hilang dari pasar akan menyulitkan semua," kata Muhadjir dalam keterangannya, Rabub (14/7).

Oksigen konsentrator adalah alat yang dapat mengkonversi udara menjadi oksigen medis dengan saturasi di atas 93% hanya dengan disambungkan langsung ke aliran listrik. 

Dia pun meminta, perguruan tinggi membantu penanganan pasien Covid-19 dengan memproduksi oksigen konsentrator. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim), Emil Dardak, kata dia, juga telah menghubungi sejumlah perguruan tinggi yang memiliki fakultas teknik untuk memproduksi oksigen konsentrator. 

"Saya yakin di sini ada perguruan tinggi-perguruan tinggi hebat yang bisa menciptakan itu sesegera mungkin karena itu juga tidak membutuhkan teknologi tinggi," ucapnya.

"Untuk di Jatim kondisinya relatif sudah cukup baik, hanya masalahnya bagaimana memastikan mereka yang sedang menjalani isolasi mandiri yang memang suatu saat butuh bantuan oksigen agar bisa tertangani dengan baik," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, sebanyak 40.000 ton oksigen liquid telah diimpor untuk berjaga-jaga, seiring dengan adanya tren kenaikan kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, juga mengimpor 50.000 tabung oksigen konsentrator untuk mengurangi penggunaan oksigen liquid.

"Itu kami pinjamkan ke rumah-rumah kalau sudah selesai gunakan itu bisa diambil, itu bisa 5 liter dan bisa digunakan selama 5 hari. Saya kira ini juga Insyaallah kalau sudah selesai kasus Covid-19 itu bisa dibagikan ke rumah sakit-rumah sakit kita," tutur Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (12/7).

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan