close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan sambutan di sela penyerahan kompensasi secara simbolis kepada keluarga korban tindak pidana terorisme di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (13/12/2019)/Foto Antara
icon caption
Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan sambutan di sela penyerahan kompensasi secara simbolis kepada keluarga korban tindak pidana terorisme di Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (13/12/2019)/Foto Antara
Nasional
Selasa, 31 Januari 2023 19:18

Menkopolhukam dan Bamsoet bahas masa depan Bumi Cendrawasih

Dalam dua pekan lagi, mereka akan berbincang kembali untuk mengupas topik ini.
swipe

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) membahas masa depan Papua bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan MPR for Papua.

Menkopolhukam RI, Mahfud MD mengatakan, persiapan infrastruktur pemerintahan, pembentukan daerah otonom baru (DOB) dan persiapan pemilu masuk dalam topik pembahasan. Sejumlah topik ini pun masuk dalam pembahasan jangka pendek.

“Karena empat DOB baru itu harus Pemilu pada tahun 2024 bersama yang lain,” kata Mahfud, Selasa (31/1).

Mahfud menyebut, dalam jangka panjang, problema pendidikan masuk di dalamnya. Dalam dua pekan lagi, mereka akan berbincang kembali untuk mengupas topik ini. 

Harapannya, setiap pihak dapat memberikan tanggung jawab untuk menyukseskan cita-cita di Bumi Cendrawasih. Maka dari itu, pertemuan selanjutnya dinantikan.

Ketua MPR, Bambang Soesatyo mengatakan, ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang tegas. Bila langkah terukur bisa ditemui maka dapat mewujudkan normalisasi keamanan di Papua.

Salah satunya dengan peningkatan kaderisasi di lingkungan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Warga Papua sendiri. Supaya posisi pada eselon I maupun II dapat mengimbangi pengembangan daerah.

“Sehingga ketika pengembangan wilayah, PNS-PNS yang diisi untuk penyelenggaraan wilayah, terisi orang-orang atau warga-warga, saudara-saudara kita dari Papua,” kata Bambang dalam kesempatan serupa.

Bambang berharap, sosialisasi yang lebih galak dapat diteruskan sesuai dengan kesepakatan isi dari otonomi daerah. Bahkan, dana otonomi khusus (otsus) dapat dialokasikan untuk pendidikan dan kesehatan gratis.

“Dana otsus dapat diberikan ke pendidikan dan kesehatan gratis bagi seluruh warga Papua,” ujar Bambang. 

Menurutnya, hal ini dapat terwujud dengan peningkatan sarana dan prasarana di kedua bidang tersebut. Peningkatan sumber daya manusia dan pengajar di sana menjadi salah satu langkah konkret.

“Selanjutnya kita akan lebih breakdown lagi dalam pertemuan berikutnya dan kita undang para pihak yang terkait dengan operasi peningkatan kesejahteraan di Papua,” ucapnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan