Menteri Sosial Tri Rismaharini, berencana menyambungkan jaringan internet di kawasan Suku Anak Dalam (SAD), Jambi. Hal ini dilakukan dalam rangka menjajaki kemungkinan meningkatkan akses kawasan terluar, terpencil, dan tertinggal (3T).
Pihaknya pun telah bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate, untuk membahas rencana tersebut, khususnya untuk pembangunan akses jalan dan jaringan internet.
“Pak Menteri Kominfo sudah menyanggupi untuk membantu menyediakan sambungan internet untuk daerah-daerah terpencil yang nanti akan kami tentukan bersama. Jadi nanti di kawasan Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi akan dibuka sambungan internet," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/3).
Tak hanya di kawasan Suku Anak Dalam, Jambi, kawasan lainnya di area 3T yang akan disambungkan jaringan internet adalah di Provinsi Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Selanjutnya juga akan dibuka di NTT dan di Papua. Demikian juga dengan akses transportasi sudah mendapat dukungan dari Pak Menteri Perhubungan,” ujarnya.
Dengan terwujudnya koneksitas ini, Risam menyakini akan meningkatkan peluang kemajuan bagi daerah 3T. Dan pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Seperti beras, nantinya, saudara-saudara kita di Merauke, tidak perlu mendapatkan beras dari Jawa. Namun hanya perlu mengambil dari NTT, sehingga harganya lebih murah,” ucapnya.
Sebelumnya saat hadir memberikan sambutan pada acara Rapat Kerja Nasional Penanggulangan Bencana yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta (09/03), Mensos memaparkan langkah-langkah yang diambil untuk memperkuat akses warga 3T.
Mensos menyatakan, dirinya terus mencari jalan untuk dalam jangka pendek mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan miskin termasuk warga 3T, yang terdampak pandemi Covid-19.
Dalam kunjungannya ke warga SAD di Jambi, hari ini, Mensos akan menyalurkan bantuan kambing dan aneka bibit palawija seperti ketela pohon, ubi jalar, dan pisang.
“Bantuan kambing kami berikan sepasang untuk satu keluarga,” katanya.
Dengan bantuan ini, dia berharap warga di kawasan 3T bisa mendapatkan alternatif mata pencaharian di tengah pandemi. Bantuan diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran selama pandemi yang salah satunya mengakibatkan sulitnya mencari penghasilan.