close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Foto kemensos.go.id
icon caption
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini. Foto kemensos.go.id
Nasional
Rabu, 13 Oktober 2021 17:49

Mensos gandeng 5.140 mahasiswa untuk diterjunkan ke masyarakat

Mahasiswa terjun langsung untuk mengerjakan proyek penanganan kemiskinan dan masalah sosial dengan dukungan anggaran dari Kemensos.
swipe

Upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri, melainkan perlu membangun sinergitas dan kolaborasi, diantaranya dengan dunia pendidikan dan pemerintah daerah (pemda). 

“Kami menggandeng 5.140 mahasiswa  dari berbagai perguruan tinggi yang akan diterjunkan ke tengah masyarakat untuk mengetahui permasalahan sosial dari dekat dan berupaya menyelesaikan masalah kemiskinan di 514 kab/kota di seluruh Indonesia,” ujar Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, yang dikutip dari situs resmi Kemensos, Rabu (13/10).

Dampak dari program Pejuang Muda tersebut pada dasarnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, ketika para mahasiswa terjun langsung untuk mengerjakan proyek-proyek penanganan kemiskinan dan masalah sosial dengan dukungan anggaran dari Kementerian Sosial.

“Kami siapkan Rp178 miliar bagi 5.140 mahasiswa yang diambil dari anggaran Kemensos untuk perbaikan data, untuk membuat proyek program pengentasan kemiskinan yang sebelumnya direfocusing dan dievaluasi,” kata Risma. 

Secara umum, dukungan biaya proyek bagi satu kelompok yakni Rp10 juta yang diberikan dari Kementerian Sosial, namun jika membutuhkan anggaran yang lebih besar maka akan langsung disinergikan dengan situs donasi dari kitabisa untuk menggalang dana dari masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya.

“Jika anggaran lebih dari Rp10 juta untuk proyek permasalahan yang ditemukan di masyarkat akan dikerjasamakan dengan kitabisa untuk menggalang dana dari masyarakat,” ucap Risma. 

Menurut Mantan Wali Kota Surabaya ini, dalam Pejuang Muda terdapat empat pilihan program, yaitu di bidang bantuan sosial, pemberdayaan, lingkungan, serta fasilitas lingkungan. Namun yang hal yang terpenting adalah mahasiswa bisa memilih program dengan bobot 20 SKS selama satu semester.

“Mereka tidak hanya terjun langsung ke masyarkat, tetapi boleh memilih salah satu dari empat program yang didukung Kemenag dan Kemdikbudristek melalui program Kampus Merdeka dan mendapat nilai diakhir program,” tandasnya. 

Sedangkan, untuk teknis di lapangan para mahasiswa akan disebar dalam kelompok kecil yang terdiri dari lima orang dan 10 orang untuk setiap kabupaten/kota guna menyerap berbagai permasalahan sosial di masyarakat melalui program yang riil.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengapresiasi program Pejuang Muda yang dibesut oleh Mensos Tri Rismaharini. Menurutnya program ini adalah program yang inovatif, luar biasa kreatif dan sebelumnya belum pernah ada. 

“Selama (program) Indonesia Merdeka baru kali ini ada program Pejuang Muda yang sangat bagus, di mana mahasiswa diturunkan ke kampung-kampung saat pandemi untuk mengatasi persoalan sosial dan jika dianggap tepat bisa dijadikan sebagai solusi. Kita akan dikawal dengan baik serta bisa dinilai bagus tahun depan sebagai mitra kerja Kemensos siap menganggarkan,” pungkas Yandri. 

img
Tiara Kandida Enggarsari
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan