Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menemukan 70% dana pensiun yang dikelola BUMN terindikasi sakit. Maka, dari itu, ia berharap program bersih-bersih BUMN dapat berjalan hingga tuntas.
Erick mengatakan, persentase tersebut menunjukkan ada 34 dari 48 dana pensiun yang dikelola terindikasi tidak sehat. Ia mengaku kecewa dan sedih, karena uang kerja keras yang dikumpulkan puluhan tahun harus raib begitu saja.
“Ternyata dari 48 dana pensiun yang dikelola BUMN itu, 70% sakit, (atau) 34 bisa dinyatakan tidak sehat. Saya kecewa, saya sedih karena pekerja yang sudah kerja puluhan tahun itu hasilnya dirampok oleh oknum biadab,” kata Erick di Kejaksaan Agung, Selasa (3/10).
Ia pun menekankan, program bersih-bersih BUMN bukan untuk memenjarakan para oknum. Melainkan, perbaikan sistem dalam BUMN.
Mengingat, kata Erick, BUMN adalah benteng ekonomi nasional. Maka pertahanannya harus dipastikan kokoh.
Bahkan, ia dapat memastikan, laba perusahaan di bawah naungan BUMN maupun investasi apa pun dapat bertumbuh. Hal ini berkaca pada kondisi Garuda Indonesia yang memiliki laba Rp4,7 triliun setelah penegakan hukum terjadi.
“Justru dengan intervensi ini bursa lebih baik lagi,” ucapnya.