close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyebut Program Indonesia Sehat berhasil./Antara
icon caption
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyebut Program Indonesia Sehat berhasil./Antara
Nasional
Selasa, 12 Maret 2019 14:42

Menteri Nila sebut Program Indonesia Sehat berhasil

Menteri Nila menyebut persentase angka kematian ibu dan bayi turun, berikut juga status gizi masyarakat mengalami perbaikan.
swipe

Pemerintah mengklaim Program Indonesia Sehat berhasil dalam upaya memperbaiki kesehatan keluarga khususnya untuk ibu dan anak. Selain layanan kesehatan yang makin baik, kesadaran untuk hidup sehat juga makin tinggi. 

Menteri Kesehatan Nila Moeloek merinci kalau data pelaporan rutin dari provinsi menunjukkan angka penurunan jumlah kematian ibu dan bayi. Misalnya, Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan dari 390 per kelahiran hidup 100.000 pada tahun 1990 (SDKI, 1990) menjadi 305 per kelahiran hidup 100.000 (SUPAS, 2015).

Penurunan AKI dan AKB disebut Menteri Nila karena beberapa faktor. Salah satunya, Puskesmas dengan jumlah 9.456 yang telah melaksanakan kelas ibu hamil. 

Kemudian sebanyak 96,1% adalah persentase ibu hamil pernah mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan (antenatal) sekali selama kehamilannya. Lalu, kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kandungannya juga cukup tinggi dengan persentase 86% yang dilakukan sekali pada trimester 1. 

Menteri Nila juga menyebut kalau sebanyak 74,1% ibu hamil periksa sesuai standar. Kemudian, persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan telah mencapai 86%. 

Selain itu, status gizi masyarakat mengalami perbaikan. Berdasarkan Riskesdas, persentase lbu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di tahun 2013 sebesar 24,2% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan yaitu sebesar 17,3%. 

Sedangkan untuk, persentase balita stunting pada tahun 2013 sebesar 37,2% dan menurun menjadi 308% di tahun 2018. 

"Upaya pencegahan dan penanggulangan masalah gizi terutama stunting sudah mengalami peningkatan," ujarnya. 

Lantas, untuk balita wasting (kurus dan sangat kurus) di tahun 2013 sebesar 12,1% dan turun menjadi 10,2% pada tahun 2018. 

Dia mengatakan perbaikan juga dilaksanakan pada pengendalian penyakit menular seperti upaya pengendalian penyakit tuberculosis paru dapat dilihat dari angka keberhasilan pengobatan TB pada tahun 2018 mencapai 86% dan terdata 1,5 juta pasien telah diobati sejak 2015. 

Terkait perbaikan di bidang fasilitas kesehatan, dalam rangka pemerataan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Kemenkes telah melakukan upaya afirmatif melalui dana alokasi khusus. 

“Kementerian Kesehatan melakukan upaya afirmatif dengan mengalokasikan dana alokasi khusus afirmasi bidang kesehatan tahun 2018. Sehingga pemerintah daerah dapat membangun puskesmas daerah tertinggal dan perbatasan,” ucap Menkes Nila. 

Selain itu, guna menyongsong era industri 4.0, Kementerian Kesehatan juga telah membuat aplikasi telemedicine berbasis Web yang masih dikembangkan hingga saat ini. Menu aplikasinya sendiri terdiri dari Tele radiologi, Tele USG, Tele EKG dan Tele Konsultasi.

img
Rakhmad Hidayatulloh Permana
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan