Sekitar 15.000 penonton hadir dalam upacara pembukaan ASEAN Paragames Solo 2022 yang digelar di Stadion Manahan Solo, Sabtu (30/7) malam.
“Selamat malam semua, good evening. Welcome to Solo. Terima kasih atas kepercayaan menunjuk Solo sebagai tuan rumah ASEAN Paragames ke-11, pada 2022 ini,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat membuka pidatonya di upacara pembukaan ASEAN Paragames Solo 2022.
Pria yang akrab dipanggil Mas Wali oleh masyarakat Solo dan sekitarnya ini mengenakan pakaian kebesaran tradisional keraton Solo dan datang ke podium dengan menunggang kuda.
Gibran juga mengingatkan kalau Solo sebelumnya pernah sukses menyelenggarakan ASEAN Paragames yaitu pada 2011.
Upacara pembukaan ASEAN Paragames Solo 2022 itu menyuguhkan konsep yang menonjolkan budaya masyarakat Jawa. Fokus penonton diarahkan ke sebuah panggung yang lengkap dengan latar layar video besar yang diapit dua patung wayang kulit raksasa. Ukuran layar utama hampir menyaingi lebar lapangan sepak bola di depannya. Di kiri kanan layar utama, empat bentuk gunungan wayang juga berdiri dan berfungsi sebagai layar.
ASEAN Paragames adalah event yang melekat dengan penyelenggaraan ASEAN Games. Biasanya digelar dua pekan setelah ASEAN Games berakhir. Pada ASEAN Games 2021, Vietnam yang menjadi tuan rumah melepas kewajibannya untuk menggelar ASEAN Paragames.
Indonesia kemudian tampil sebagai penggantinya dengan Solo dan tiga kabupaten atau kota lainnya yakni Surakarta, Karanganyar, dan Semarang menjadi tuan rumah. Alasannya, komunitas olahraga disabilitas di Indonesia perlu ruang untuk berkompetisi dan bangkit lagi pascapandemi. Apalagi sebelumnya, pada 2021 Filipina juga batal menggelar ASEAN Paragames.
Dalam tujuh hari ke depan, 1.248 atlet akan berkompetisi mengharumkan nama negara masing-masing. Mereka akan berkompetisi dalam 924 event memperebutkan 453 medali. Presiden of ASEAN Para Sports Federation (APSF) Maj Gen. Osoth Bhavilai, mengaku sangat menantikan momen-momen tersebut.
“Selama empat tahun lamanya, keluarga olahraga paralimpiade menantikan momen ini. Dan sekarang momen itu telah datang. Kami berharap momen ini dapat memperbarui solidaritas dan persahabatan kita dan juga menginspirasi, menambah kekuatan kita melalui olahraga untuk menikmati momen-momen di ASEAN Paragames. Terima kasih Solo, terima kasih Indonesia untuk momen ini,” ucap Osoth Bhavilai.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut mengambil peran dalam pertunjukan seni yang ditampilkan. Ganjar membawa gendang bersama dua orang lainnya untuk berinteraksi secara komikal dengan pelawak Dodit Mulyanto dan penyanyi Endah Laras yang ada di atas panggung.