close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. foto Pixabay
icon caption
ilustrasi. foto Pixabay
Nasional
Kamis, 06 Januari 2022 11:08

Menyakini spirit doll membawa keberuntungan, Kemenag: Syirik

Hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan boleh-boleh saja, tetapi tidak boleh lebih dari itu.
swipe

Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) M. Fuad Nasar menyebut, boneka arwah atau spirit doll bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan. Hal ini diungkap Fuad menyoroti fonemena spirit doll yang menjadi tren belakangan ini.

"Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa," kata Fuad Nasar melansir laman resmi Kemenag, sebagaimana dikutip Alinea.id, Kamis (6/1).

Fuad menegaskan, dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusian sebagai makhluk yang berakal harus dicegah.

"Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya," ujar dia.

Menurutnya, moderasi beragama mengandung makna cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan mewujudnyatakan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.

Fuad menjelaskan, spirit doll dan benda apapun tidak layak dipercayai membawa keberuntungan atau sebaliknya. Hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan boleh-boleh saja, tetapi tidak boleh lebih dari itu.

Ia menilai, mempercayai adanya unsur gaib dalam spirit doll bisa mengarah pada perbuatan syirik. "Manusia memiliki akal budi dan ilmu pengetahuan tidak seyognyanya terjerumus ke dalam perilaku yang mengarah pada syirik yakni menyekutukan Allah," beber Fuad.

Dalam Alquran menegaskan agar manusia hanya takut dan  berharap kepada Allah, bukan kepada sesama ciptaan-Nya, apalagi benda  yang dibikin oleh tangan manusia.

Fuad menjelaskan, di alam semesta hanya ada Allah SWT, alam, dan manusia. Menyangkut hubungan ketiganya, menurut ajaran Islam, alam tidak bisa memberi pengaruh supranatural terhadap kehidupan manusia. Alam tunduk kepada manusia sebagai khalifah Allah di bumi,  sedang manusia dan alam tunduk kepada Allah SWT.

"Manusia tidak bisa menciptakan ruh atau nyawa, dan tidak bisa memberi atau memindahkannya kepada benda mati yang dibikin. Ruh atau arwah sepenuhnya urusan Allah dan sains modern tidak bisa menembusnya," katanya.

Diketahui, boneka arwah atau spirit doll belakangan tengah menjadi tren. Mulai dari orang biasa hingga publik figur berbondong-bondong mengikuti tren adopsi boneka tersebut. Spirit doll yang banyak dimiliki para publik figur ini kebanyakan berwujud menyerupai bayi, yang kemudian mereka rawat layaknya seorang anak.

Ada yang berkeyakinan bahwa terdapat arwah yang bersemayam di dalam spirit doll. Sumber lain menyebutkan, fenomena semacam ini pernah terjadi di Thailand sekitar 2015. Masyarakat Thailand mengenal boneka arwah dengan istilah luuk thep (anak malaikat). Kala itu, demam membawa boneka kemana-mana terjadi di Thailand. Boneka ini kemudian diyakini dapat membawa keberuntungan  bagi pemiliknya.

Sebelumnya, psikolog klinis Adityana Kasandra Putranto, mengatakan, tidak bisa serta merta melabeli para pengadopsi spirit doll atau boneka arwah sebagai pengidap gangguan jiwa atau depresi. Pasalnya untuk sampai ke sana, harus ada pemeriksaan psikoligis terlebih dahulu. 

“Setiap perilaku pasti ada alasan dan motifnya,” ujar Adityana lewat pesan singkat kepada Alinea.id, Senin (3/1). Pemeriksaan harus dilakukan termasuk untuk orang-orang yang tidak memiliki anak namun lebih memilih mengadopsi spirit doll.

Adityana menambahkan khusus untuk boneka arwah, biasanya orang-orang yang mengadopsinya memiliki keyakinan bahwa boneka arwah bisa melindungi, membawa rezeki, dan lainnya. Hal ini tidak berbeda dengan kepercayaan berbau klenik dalam menyimpan keris, patung, atau benda-benda bertuah lainnya.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan