Menyusul Soputan, Gunung api Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara, pada Kamis (4/10) erupsi mengeluarkan asap berwarna putih setinggi 250 meter. Letusan terjadi sekitar pukul 11.52 WIT.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane menjelaskan, abu vulkanik dari erupsi Gunung api Gamalama terbawa angin ke arah barat laut dan jatuh di wilayah Kecamatan Ternate Barat dan Pulau Ternate.
Walaupun Gunung Gamalama meletus, namun statusnya masih tetap waspada tingkat II, dan terus diamati untuk mengetahui perkembangan aktivitas vulkanik gunung itu.
Darno mengatakan, perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Gamalama sudah menunjukkan peningkatan sekitar pukul 10.00 WIT dan pada pukul 11.52 WIT terjadi letusan serta belum diketahui kapan akan kembali meletus karena tergantung dari kondisi aktivitas vulkanik di gunung itu.
Menurut Darno, diawali dengan peningkatan kegempaan vulkanik yang sangat singkat sekitar satu jam sebelum kejadian erupsi terekam delapan gempa vulkanik dan mekanismenya kemungkinan adalah steam-driven eruption (ledakan hidrotermal) dan dari sisi gas, Gamalama didominasi gas hidrothermal, sehingga, satus belum perlu dinaikkan karena rekomendasi saat ini masih memadai untuk erupsi yang terjadi.
Pemantauan akan ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan kegempaan menyusul letusan minor ini dan masyarakat di Ternate diminta untuk tenang dan jangan mudah percaya dengan informasi dari sumber yang tidak jelas dengan tujuan menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Kami akan terus menyampaikan informasi mengenai perkembangan gunung api Gamalama dan kalau masyarakat ingin mendapatkan informasi mengenai aktivitas Gunung Gamalama dapat menghubungi Pos Pemantu Gunung Api Gamalama," kata Darno.
Oleh karena itu, Darno mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari kawah puncak gunung itu.
Begitu pula, ada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) membagikan masker kepada warga di Kecamatan Ternate Barat, yang terkena abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama.
"Sesaat setelah Gunung Gamalama Erupsi pada Kamis siang, tim dari BPBD datang ke Kecamatan Ternate Barat untuk membagikan masker kepada warga," kata Camat Ternate Barat, Ishak.
Namun, masker yang dibagikan BPBD itu masih kurang, karena warga di tiga kelurahan di Kecamatan Ternate Barat yang terkena abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama, yakni Kelurahan Takome, Kelurahan Loto dan Kelurahan Togafo jumlah 3000 lebih, sementara yang dibagikan BPBD hanya satu dos berisi 1000 masker.
Menurut dia, pihaknya telah meminta tambahan masker ke BPBD, untuk mengantisipasi adanya lagi abu vulkanik erupsi Gunung Gamalama yang jatuh ke Kecamatan Ternate Barat dan meluas di lima kelurahan lainnya di kecamatan itu.
Warga di Kecamatan Ternate Barat, khususnya di tiga kelurahan yang terkena abu vulkanik erupsi Gunung Gamalam sejauh ini tetap tenang, namun umumnya memilih bertahan dalam rumah untuk menghindari abu vulkanik. (Ant).