close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Foto: Polri
icon caption
Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Foto: Polri
Nasional
Kamis, 14 April 2022 14:22

Prediksi Polri soal kapan puncak kemacetan dan agak longgarnya jalan tol saat mudik Lebaran

Komposisi personel dari Mabes Polri, Polda, dan 70 ribu instansi terkait turun ke lapangan untuk menanganinya.
swipe

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan pemetaan terhadap 23 titik tol yang kerap menjadi lokasi kemacetan para pemudik. Operasi Ketupat 2022 berisi 144.329 personel untuk mengurai kemacetan tersebut.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, puluhan titik macet tersebut didapatkan sepanjang jalan tol trans Jawa menuju titik masing-masing penyeberangan ke pulau tetangga. Komposisi personel dari Mabes Polri, Polda, dan 70 ribu instansi terkait turun ke lapangan untuk menanganinya.

“Ini potensi-potensi kelambatan kemacetan yang harus kita urai,” kata Sigit dalam rapat kordinasi lintas sektoral mudik Lebaran 2022, Kamis (14/4).

Sigit menyampaikan, puluhan titik tol rawan macet tersebut ada dua di Banten, dua di wilayah Polda Metro Jaya, tujuh di Jawa Barat, enam di Jawa tengah, dan enam lainnya di Jawa Timur. Ada juga enam titik bottle neck di sepanjang jalur tol.

“Kemudian dari empat lajur menjadi dua lajur di ruas Tol Merak, mulai dari tol Cikampek km 58 ada perubahan tiga lajur menjadi lima lajur, dari empat lajur menjadi lima lajur,” ucap Sigit.

Sigit menyebut, pada di km 70-21 terdapat dua lajur menjadi tiga lajur, kemudian dari km 54-56 ada empat menjadi lima lajur.

Pihaknya juga memprediksi puncak kemacetan, dari dimulainya cuti yang memiliki kecenderungan terjadi pada H-4 dan H-3 dan puncaknya di H-3 dan H-2. Namun pada di H-1 dilihat ada tapi potensinya tidak setinggi pada H-2. 

Pada arus balik dimulai H+3 dan puncak H+5. Angka-angka ini tentunya menjadi momen untuk penerapan strategi contra flow dan pengaturan lainnya.

Sigit mengingatkan dalam pengamanan mudik lebaran untuk menambahkan pintu gerbang pelayanan di sejumlah titik penyebarangan. Antisipasi terhadap penumpukan kendaraan dan antrean panjang dapat terlaksana dengan baik.

“Pembatasan di tol dan non tol ini tolong disosialisaikan kapan waktunya sehingga masyarakat tahu informasi dan mengatur waktu kapan akan melaksanakan mudik,” jelas Sigit. 

Sigit menyatakan, rekayasa yang akan dilakukan mulai hari Kamis hingga Minggu dari Tol Cikampek sampai Gerbang Tol Jawa Tengah. Nantinya, masyarakat akan diarahkan untuk boleh melintas atau harus diarahkan menuju jalur arteri yang di mana mekanisme ini sudah diuji coba.

Pada rekayasa arus balik juga dilakukan pengaturan hal yang sama. Pada tanggal 6 Mei dan keluar satu arah tanggal 7-9 Mei.

“Nanti tolong disosialisasikan ke masyarakat sehingga pengaturan dan pemanfaatan one way bisa mengurai kemacetan,” tutur Sigit.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan