close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS (kedua kanan) melepas roadshow PLN BLITS Explore Indonesia di Jakarta, Jumat (9/11)./AntaraFoto
icon caption
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS (kedua kanan) melepas roadshow PLN BLITS Explore Indonesia di Jakarta, Jumat (9/11)./AntaraFoto
Nasional
Senin, 12 November 2018 14:45

Mobil listrik buatan Indonesia ini akan ikut Rally Dakar

Nama Blits yang diambil dari huruf depan Budi Luhur dan ITS merupakan mobil listrik sepenuhnya
swipe

Mobil listrik hasil kolaborasi dua perguruan tinggi Universitas Budi Luhur dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Blits, akan diuji coba menjelajah nusantara sejauh 15 ribu kilometer sebelum mendaftar pada Rally Dakar.

Nama Blits yang diambil dari huruf depan Budi Luhur dan ITS merupakan mobil listrik sepenuhnya, didesain khusus untuk Rally Dakar Argentina mulai dari bagian tubular sasis, bentuk bodi, electric motor, sampai ketahanan baterai.

"Projek Blits merupakan inovasi mobil listrik yang dilahirkan dari anak bangsa sendiri, yang bisa dikenal oleh dunia. Maka kita targetkan untuk mengikuti Rally Dakar yang merupakan rally paling ganas di dunia," kata Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro, Senin (12/11).

Blits diharapkan bisa mengikuti Rally Dakar dengan spesifikasi canggih dan ketahanan yang mumpuni. Sebelum mengikuti Rally Dakar, Blits akan melakukan uji coba jelajah nusantara dengan tema "PLN Blits Explore Indonesia".

Perjalanan nusantara ini menempuh jarak 15 ribu kilometer, yang dimulai dari ITS Surabaya, Budiluhur Jakarta, Medan, Aceh, Sabang, Pontianak (Pulau Kalimantan), Sampit, Balikpapan, Samarinda, Makasar (Pulau Sulawesi), Kendari, Manado, Ternate, Sorong (Papua), Manokwari, Jayapura, Marauke, Kupang, Labuan Bajo, Bima, Mataram, Bali, Banyuwangi, dan berakhir finish di Surabaya.

"Universitas Budi Luhur berperan sangat aktif adanya mobil listrik Blits karya Universitas Budi Luhur dan ITS," ujar Rektor Universitas Budi Luhur, Didik Sulistyanto.

Projek Blits dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dan dosen untuk melahirkan mobil listrik. Blits saat ini memiliki spesifikasi yang mumpuni untuk "Explore Indonesia" dengan Blits Battery Pack berkapasitas maksimal 90kWh, maximum voltage 380V, base voltage 350V, max discharge current 777A, dan base discharge current 259A.

PLN Blits Explore Indonesia juga diikuti oleh mobil hybrid series KASUARI untuk menjelajah Nusantara sejauh 15.000 km. Universitas Budi luhur dan ITS dalam perjalanan ini menggandeng beberapa pihak seperti PT PLN, PT Pertamina, Kemenristekdikti, dan PT Godyear Indonesia.

Dosen Pembimbing Proyek Blits dan Kasuari, Nur Yulianto, mengatakan pada proses pengembangannya, mobil ini mengalami sejumlah kendala antara lain mesin yang jebol, kendati hal itu bisa diatasi.

"Ini tertunda cukup lama dan bolak-balik, karena riset jalannya memang seperti itu. Saat pertama kali dicoba mobil tak masalah, kedua kali dicoba, mobil jebol," katanya.

Setelah itu, Nur Yulianto mengatakan, mobil kembali diperbaiki di kampus sebelum diujicoba sejauh 300 kilometer berkeliling area kampus."Kami perbaiki lagi, tapi jebol lagi. Yang terakhir kali dicoba sudah berjalan 300 km, mobil tidak ada masalah," katanya. "Begitu sampai di Nganjuk sampai kilometer 120 jebol juga. Jadi ini tidak mudah. Mohon doa dan apapun yang dilakukan, semoga perjalanan 15 ribu kilometer bisa sukses," terang dia 

Setelah diuji sejauh 15 ribu kolometer, mobil ini akan didaftarkan pada Rally Dakar pada musim 2020. (ant)

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan