Presiden Jokowi mengungkapkan, modernisasi alat utama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (alutsista TNI) sangat diperlukan. Tetapi keuangan, anggaran, dan APBN sangat terbatas. Pasalnya, kebutuhan kesejahteraan rakyat sangatlah besar. Sehingga belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak. Baik itu terkait besarannya maupun peruntukannya.
"Modernisasi alutsista harus menjadi bagian penting dari pengembangan investasi pertahanan di dalam negeri. Sehingga harus didorong transfer teknologi. Harus didorong peningkatan SDM, dan harus mengutamakan produk dalam negeri," kata dia dalam keterangan resminya yang dipantau secara online, Kamis (5/10).
Presiden Jokowi menyebutkan, anggaran untuk modernisasi alutsista yang diimiliki negara sangat sulit untuk mengumpulkannya, mendapatkannya, dan merupakan uang dari rakyat. Sehingga sebisa mungkin harus dibelanjakan dan diputar kembali untuk rakyat.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan, dunia sedang menghadapi krisis. Utamanya krisis pangan. Akibat perubahan iklim dan akibat terganggunya pasokan dunia. Bahkan 22 negara sudah berhenti melakukan ekspor pangan.
"Untuk itu, saya minta seluruh anggota TNI mempunyai naluri terkait ini. Mempunyai kesadaran dan kepekaan terkait ini. Karena urusan pangan dan perut sangat penting dan penentu stabilitas bangsa," ucap dia.
Terakhir, Presiden Jokowi mengingatkan kalau sekarang sudah memasuki tahun politik. Karena itu, TNI diminta menjaga betul kondisi damai dan segera memadamkan percikan sekecil apapun yang terjadi. Di antaranya dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa beda plihan itu wajar, menang dan kalah juga itu wajar.
"Tetap jaga sinergisitas dengan Polri, tetap jaga netralitas TNI, tetap pelihara watak ksatria. Selalu menjadikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit sebagai pegangan dalam bertindak," ucap dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, bersama Kasad Jenderal TNI Dr. H. Dudung Abdurachman, Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, menyaksikan Gladi Bersih Upacara Parade dan Defile HUT Ke-78 TNI Tahun 2023, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).
Gladi bersih dimulai dengan upacara parade dan defile, bertindak selaku Komandan Upacara adalah Mayjen TNI Choirul Anam, sehari-hari menjabat Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad. Sementara pengucap Sapta Marga dari tiga Matra TNI yaitu Kolonel Inf Sigid Hengki Purwanto (Danbrigif Mek 16/WY), didampingi Kolonel Laut (P) Sandy Kurniawan (Danlanal Palembang), Kolonel Pas Dili Setiawan (Asren Kopasgat).
Sedangkan perwakilan penerima tanda kehormatan antara lain Mayjen TNI Legowo WR Jatmiko, (Pangdam XIII/MDK), Mayjen TNI (Mar) Markos, (Aspotmar Kasal) dan Marsda TNI Andi Kustoro, (Pangkoopsud II).
Asisten Personalia (Aspers) Panglima TNI Marsekal Muda TNI Arif Widianto sebagai ketua panitia mengatakan, demonstrasi yang ditunjukkan di antaranya fly pass pesawat tempur, helly dan free fall sebanyak 78 personel, ini pertama terjun payung, yang terdiri dari 78 personel, yang melambangkan bahwa hari ulang tahun ke-78 TNI, terdiri dari TNI dan Polri," katanya.
Sejumlah personel dari tiga matra, Angkatan Darat, Laut dan Udara unjuk kemampuan. Salah satunya menampilkan akrobatik pesawat tempur yang melibatkan 91 pesawat dari matra darat, laut dan udara serta kepolisian ikut meramaikan udara di atas Jakarta, pada Kamis 5 Oktober 2023, dengan mengerahkan 4.630 personel pasukan dan 130 Alutsista, yang dipastikan bakal meriah.