close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) dipastikan akan terkoneksi dengan Transjakarta dan transportasi online. / Antara Foto
icon caption
Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) dipastikan akan terkoneksi dengan Transjakarta dan transportasi online. / Antara Foto
Nasional
Jumat, 30 November 2018 20:01

MRT terkoneksi dengan Transjakarta dan transportasi online

Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) dipastikan akan terkoneksi dengan Transjakarta dan transportasi online.
swipe

Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) dipastikan akan terkoneksi dengan Transjakarta dan transportasi online.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru saja menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara MRT dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) terkait pengintegrasian dua atau lebih moda transportasi pada Jumat (23/11) lalu.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Syahbandar menjelaskan, kelima stasiun MRT yaitu Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas, Sisingamangaraja, Blok M sampai Lebak Bulus bakal terhubung dengan halte Transjakarta. Sehingga, memudahkan para penumpangnya kelak untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan-tujuan yang tidak terjangkau oleh MRT.

"Minggu lalu kita sudah tanda tangani dengan PT Transjakarta untuk adanya integrasi sempurna. Diharapkan seperti apa yang diinginkan Pak Gubernur, nantinya paling jauh setiap 500 meter harus ada transportasi publik yang terhubung dengan stasiun MRT," ujar William di Stasiun MRT Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (29/11).

Moda transportasi yang rencananya akan mulai beroperasi secara komersil mulai pertengahan Maret 2019 mendatang ini, juga sedang mengupayakan integrasi serupa dengan moda transportasi online.

"Kami akan sediakan tempat pick up dan drop off bagi para ojek online di sekitar stasiun MRT, agar tertata rapi dan memudahkan penumpang," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvy Halim.

Terkait tata letak lokasi penjemputan moda transportasi online itu, Silvy mengaku bahwa pihaknya kini tengah menyiapkan skema atau konsep yang ideal demi terwujudnya usulan tersebut.

"Kami sedang menyiapkan semuanya, mulai dari skema, bentuk, evaluasi aspek penumpang, hingga konsep perancangannya. Kami juga jalin kerja sama interkoneksi dengan gedung sekitar dan bersama aplikator ojek online terlibat," tutupnya.

MRT Jakarta terdiri dari 13 stasiun pemberhentian yang terbagi menjadi dua posisi stasiun yaitu layang dan bawah tanah.

Jalur dari Lebak Bulus menuju Stasiun Fatmawati, Stasiun Cipete Raya, Stasiun Haji Nawi, Stasiun Blok A, Stasiun Blok M sampai ke Stasiun Sisingamangaraja, dibuat layang. Dari enam stasiun layang tersebut, di bagian bawah atau sekitar stasiun sudah terdapat halte TransJakarta yang terhubung dalam satu atap. 

Sementara untuk Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bunderan HI dibuat di bawah tanah, yang mana salah satu dari stasiun tersebut sudah terintegrasi dengan kereta bandara, LRT, dan Transjakarta.

img
Soraya Novika
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan