close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi para santri belajar di Pondok Pesantren. Foto Unsplash.
icon caption
Ilustrasi para santri belajar di Pondok Pesantren. Foto Unsplash.
Nasional
Minggu, 10 Juli 2022 11:24

MUI: Orang tua harus lebih selektif memilih pesantren

MUI mengimbau orang tua tidak perlu khawatir mengirim anaknya ke pesantren.
swipe

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau orang tua tidak perlu khawatir mengirim anaknya ke pesantren untuk menempuh pendidikan. Pesantren merupakan salah satu opsi pilihan untuk pendidikan anak.

"Saya mengimbau kepada segenap orang tua untuk tidak ragu menempatkan anaknya di pesantren sebagai alternatif terbaik tempat pendidikan dan pengasuhan putra-putrinya," kata Ketua Bidang Fatwa MUI, Asrorun Ni’am Sholeh kepada wartawan, disitat dari laman MUI, Minggu (10/7).

Asrorun menjelaskan, pesantren adalah alternatif pendidikan terbaik untuk anak. Karena pengasuhan di pesantren berbasis keteladanan dengan semangat kebersamaan, kesederhanaan, dan kedisiplinan dengan pembiasaan akhlak baik.

"Pesantren tetap pilihan terbaik untuk pendidikan karakter. Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan formal, informal dan nonformal dengan pendekatan keteladanan serta pengasuhan yang terintegrasi," jelas mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak itu.

Pesantren menjadi sorotan karena terjadi kasus kekerasan seksual oleh pengasuh pondok terhadap para santriwati. Salah satu yang membetot perhatian publik adalah kekerasan seksual berulang di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah di Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur.

Agar ini tidak terjadi, Asrorun menyarankan kepada setiap orang tua lebih selektif memilih pondok pesantren sebelum menempatkan putra putrinya di sana. Minimal mengetahui kurikulum dan metode yang dipakai untuk pengajaran.

"Sebelum menempatkan anak, orang tua harus memahami dan mengetahui kondisi faktual pesantren. Mulai dari siapa saja pengasuhnya, mata pelajaran yang diajarkan, serta aktifitas kesehariannya," kata pengasuh Pesantren Al-Nahdlah itu.

Asrorun menjelaskan solusi efektif yang bisa membebaskan lingkungan pondok pesantren dari kekerasan seksual. Salah satunya dengan memperkuat tata kelola dan optimalisasi pelayanan pesantren.

"Pengasuh pesantren juga perlu menguatkan tata kelola kepesantrenan untuk mengoptimalkan khidmat dan layanan pendidikan dan pengasuhan," jelas dia.

img
Khudori
Reporter
img
Khudori
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan