Majelis Ulama Indonesia (MUI) memastikan dalam waktu dekat akan memutuskan ketua umum definitif baru pengganti Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri pada Maret 2022. Akhyar mengundurkan diri setelah terpilih Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Zainut Tauhid Sa'adi, saat terpilih sebagai Rais Aam PBNU itu Miftachul Akhyar diminta tidak merangkap jabatan dan fokus membangun organisasi saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 PBNU.
"Dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, dalam waktu dekat. Insyaallah ketua umum secara definitif diputuskan di dalam rapat paripurna MUI," ujar Zainut di Jakarta, Rabu (2/8).
Menurut Zainut, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan sudah melaporkan proses pergantian Ketum MUI dalam Rapat Dewan Pertimbangan MUI. Nantinya, kata dia, dewan pimpinan akan menggelar rapat paripurna bersama dewan pertimbangan MUI untuk mengesahkan ketum yang baru. Rapat paripurna akan digelar dalam waktu dekat.
"Nanti hasilnya diserahkan ke rapat paripurna dewan pertimbangan dan itu akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," kata Zainut.
Ihwal calon yang mencuat, Zainut tidak mau menyinggung. Ia menyebut bahwa pergantian ketum baru MUI akan mengikuti sesuai mekanisme yang berlaku di lembaga tersebut. "Kita mengikuti mekanisme organisasi yang sudah ditentukan di MUI," kata dia.