close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Jokowi saat jumpa pers sebelum pandemi Covid-19/ Twitter @jokowi
icon caption
Presiden Jokowi saat jumpa pers sebelum pandemi Covid-19/ Twitter @jokowi
Nasional
Rabu, 07 April 2021 11:05

Munas LDII, Jokowi sampaikan pesan toleransi

Presiden Jokowi ajak keluarga besar LDII suarakan toleransi.
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh jajaran dan pimpinan dan keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) selalu menyuarakan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan.

"Untuk selalu menyuarakan dan melaksanakan sikap terbuka terhadap perbedaan-perbedaan, untuk bergaul, untuk bergotong-royong bersama-sama dalam perbedaan termasuk, sekali, perbedaan pandangan keagamaan,” pesan Presiden Jokowi di acara Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII secara virtual, dari Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Pada kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpesan agar LDII menganut paradigma baru yang terbuka, toleran yang sangat menghormati agama lain serta menghormati umat Islam yang mempunyai pandangan keagamaan yang berbeda.

"Yang bersedia bekerjasama dengan ormas-ormas Islam lainnya, dan tentu saja jangan ada sedikitpun pandangan untuk menjauh dari kelompok-kelompok Islam yang lainnya,” ujarnya.

Sikap keagamaan yang eksklusif dan tertutup, sambung Presiden, bakal memicu penolakan dan menimbulkan pertentangan sehingga harus dihindari. “Sikap eksklusif adalah sikap yang tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Sikap tertutup akan memicu dan meningkatkan intoleransi, akan merusak sendi-sendi kebangsaan kita,” jelasnya melansir laman Setkab.

Pada Munas IX LDII Tahun 2021 dengan tema ‘Penguatan SDM Profesional Religius untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju Indonesia Maju’ itu, Jokowi juga menekan pentingnya sikap toleran dengan menunjukkan sikap saling menghargai segala perbedaan termasuk perbedaan keyakinan, saling menghormati dan belajar dari orang lain.

“Alhamdulillah kita sangat bersyukur bahwa kita mewarisi Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa Indonesia. Walaupun kita berbeda, berbeda suku, berbeda ras, berbeda agama, juga berbeda pandangan dalam keagamaan tetapi kita tetap saling menghormati, tetap bersatu, tetap rukun, dan bersama-sama bergotong-royong,” ucapnya didampingi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan