close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang baru KH Miftachul Akhyar (kiri) penggati KH Ma'ruf Amin (tengah) dalam Munas MUI di Jakarta, Kamis (27/11)/Foto dokumentasi MUI.
icon caption
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang baru KH Miftachul Akhyar (kiri) penggati KH Ma'ruf Amin (tengah) dalam Munas MUI di Jakarta, Kamis (27/11)/Foto dokumentasi MUI.
Nasional
Sabtu, 28 November 2020 11:51

Munas X MUI disebut paling menegangkan

Sumber ketegangan Munas MUI karena adanya resistensi kubu konservatif.
swipe

Cendekiawan Muslim Nahdlatul Ulama (NU), Ulil Abshar Abdalla, menyebut Musyawarah Nasional (Munas) ke-X Majelis Ulama Indonesia (MUI) paling menegangkan.

"Seorang teman yang ikut dalam Munas MUI terakhir ini, dan terlibat dalam beberapa munas sebelumnya, mengatakan: Ini adalah Munas paling menegangkan yang pernah ia ikuti, walau acaranya tidak seramai biasanya, karena adanya pandemi," ujar Ulil melalui akun media sosialnya, Sabtu (28/11).

Sumber ketegangannya, lanjut Ulil, adalah karena adanya resistensi kubu "konservatif" dalam MUI yang mau "digusur" oleh kubu penyegaran.

"Tetapi kubu penyegaran ini akhirnya bisa memenangkan pertarungan," bebernya.

Menurutnya, pertarungan yang paling menentukan adalah di Tim Formatur Munas MUI yang berjumlah 17 orang dan berwenang menentukan pengurus MUI baru.

"Tujuh di antaranya mewakili unsur MUI daerah. Ketujuh wakil daerah ini berhasil di-"aman"-kan oleh tokoh-tokoh (sebut saja) penyegaran MUI ini," lanjutnya.

Namun demikian, lanjut dia, ada da dua hal yang menggembirakan dari susunan kepengurusan baru Majelis Ulama Indonesia melalui Musyawarah Nasional MUI tersebut.

"Jika kita telaah susunan pengurus MUI yang baru ini, ada dua yang menggembirakan. Pertama, nyaris tak ada lagi tokoh konservatif non-moderat, kecuali satu-dua di Dewan Pertimbangan. Di Dewan Pimpinan, semuanya adalah sosok-sosok yang moderat, bahkan ada yang progresif," lanjutnya.

Kedua, sambung dia, masuknya sejumlah kiai yang cukup progresif yang disebut mereka sebagai sosok "maqashidiyyun".

"Artinya para kiai substansialis yang berpikir dengan kerangka teori maqashid al-syariah (tujuan-tujuan pokok agama)," ungkapnya.

Dia menambahkan, dengan "dibersihkannya" MUI dari sosok-sosok yang dinilai konservatif non-moderat yang selalu melontarkan pernyataan "bermasalah"  juga dinilai sudah menggembirakan.

Untuk diketahui, Munas ke-X Majelis Ulama Indonesia, Kamis (26/11) malam, telah menetapkan pengurus baru untuk periode 2020-2025. Namun, ada sejumlah pengurus MUI lama tak muncul alias tergeser dari kepengurusan MUI kali ini.

Di antara nama-nama yang tak nongol pada kepengurusan MUI kali ini adalah mereka yang selama ini kritis terhadap kebijakan pemerintah. Misalnya Din Syamsuddin, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan(Wantim) MUI periode 2015-2020. Kini, posisi petinggi KAMI tersebut diisi oleh KH Ma'ruf Amin.

Nama lainnya yang tak muncul adalah Tengku Zulkarnain yang periode sebelumnya menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal MUI. Pun nama Zaitun Rasmin juga tak ada dalam deretan nama Wakil Sekretaris Jenderal MUI.

Berikut ini daftar lengkap Dewan Pimpinan Harian MUI periode 2020-2025 di bawah kepemimpinan Ketua Umum MUI yang baru terpilih, KH Miftachul Akhyar.

Dewan Pimpinan Harian MUI Pusat

Ketua Umum MUI : KH. Miftachul Akhyar

Wakil Ketua Umum MUI 1 : Dr. Anwar Abbas

Wakil Ketua Umum MUI 2 : KH. Marsudi Syuhud

Wakil Ketua Umum MUI 3 : Drs. H. Basri Bermanda, MBA.

Ketua MUI KH. Masduki Bidlowi

Ketua MUI Dr. Yusnar Yusuf Rangkuti

Ketua MUI Prof. Noor Achmad

Ketua MUI KH. Abdullah Jaidi

Ketua MUI KH. Afifuddin Muhajir

Ketua MUI KH. Dr. Sodikun

Ketua MUI Dr. Lukmanul Hakim

Ketua MUI KH. Sholahuddin Al Aiyubi

Ketua MUI Prof. Amany Lubis

Ketua MUI KH. Cholil Nafis

Ketua MUI Dr. Jeje Zainuddin

Ketua MUI Dr. Asrorun Niam Sholeh

Ketua MUI Dr. Sudarnoto Abdul Hakim

Ketua MUI Prof. Dr. Utang Ranuwijaya

Wakil Sekretaris Jenderal:

KH. Abdul Manan Ghani

Habib Hasan Bahar

Rofiqul Umam Ahmad

Azrul Tanjung

Asrori S. Karni

Ikhsan Abdullah

Arif Fahrudin

M. Ziyad

Isfah Abidal Aziz

Dr. Badriyah Fayumi

Drs. H. Pasni Rusli

Dr. Abdul Ghaffar Rozin

Prof. Dr. Valina Sinka Subekti

Dr. Fahrur Razi

Bendahara Umum

Misbahul Ulum

Wakil Bendahara

KH. Eman Suryaman

Dr. Rahmat Hidayat

Jojo Sutisna

Trisna Ningsih Julianti

Erni Juliana

img
Fathor Rasi
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan