Kebijakan pemerintah memberikan vaksin Covid-19 kepada pekerja ekonomi kreatif menuai apresiasi. Ini seperti yang disampaikan vokalis grup musik Gigi, Armand Maulana.
Meski demikian, dirinya meminta pihak yang berkaitan erat dengan pelaku seni dan ekonomi kreatif lainnya juga mendapatkan vaksin Covid-19. Kru grup musik, panggung, dan tata suara, misalnya.
"Karena sebuah show tidak akan bisa berjalan tanpa mereka. Dengan begitu, kita berharap aktivitas ekonomi kreatif kembali menggeliat," ujarnya, Senin (19/4).
Harapan serupa disampaikan sutradara Nia Dinata. Dirinya menerangkan, industri film penuh sarat kolaborasi dengan berbagai pihak. Dalam satu set film terdapat minimal 120 kru.
“Semoga kita semua bisa membuka jalan bagi teman-teman yang lain, di mana mereka bisa mendaftar vaksin juga dan dapat segera digunakan oleh para kru tercinta kita," urainya. "Karena tanpa kru, kita tidak akan bisa jadi sebuah film.
Lebih dari 600 pekerja ekonomi kreatif, seperti bidang musik, film, kesenian tradisional, dan budayawan lokal, mengikuti vaksinasi Covid-19 pada Sabtu (17/4). Kegiatan difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Armand lalu menceritakan pengalamannya setelah disuntik vaksin Covid-19. Menurutnya, hampir tidak merasakan gejala atau kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).
"Hanya hampir selesai (observasi) 30 menit setelah suntik, tangan agak pegal dan sedikit mengantuk," ungkap pentolan Gigi ini.
Di sisi lain, Armand mengajak masyarakat mengikuti program vaksinasi. Sebagai penyintas Covid-19, dirinya memastikan virus itu benar-benar ada.
“Memang setelah divaksin tidak jadi kuat, kebal terhadap virus, tapi efeknya adalah jika belum divaksinasi, apalagi punya penyakit bawaan, bisa bahaya. Tetapi kalau sudah divaksin, daya penyembuhannya sangat cepat. Jadi, kenapa tidak untuk divaksin? Apa salahnya?" tuturnya.
Sementara itu, Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, memastikan vaksinasi kepada kepala ekonomi kreatif dilanjutkan bertahap. Berdasarkan datanya, terdapat sekitar 25.000 orang dalam sektor tersebut di Jakarta.
"Kami mendukung para pelaku ekraf (ekonomi kreatif) untuk diprioritaskan mendapatkan vaksin karena sifat kerjanya banyak bersinggungan dengan tingkat eksposur yang tinggi,” jelasnya.