Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meneruskan kebijakan bantuan kuota internet selama tiga bulan. Program tersebut akan dimulai 11 Maret 2021.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem menjelaskan, dari berbagai survei yang telah dilakukan pihak independen dinilai bantuan kuota belajar adalah langkah tepat untuk menjawab krisis.
"Hasil survei tersebut juga menunjukkan 85,6% menilai program ini meringankan beban ekonomi orang tua dan siswa di masa pandemi," terangnya dalam Dialog Produktif bertema Mendedar Kuota Belajar yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan FMB9ID_IKP, Rabu (3/3).
Dengan adanya bantuan ini, dari segala masukan yang ada kuota internet bisa lebih fleksibel untuk penggunaannya.
"Jadi, kami memutuskan untuk bantuan tiga bulan ke depan ini, membuka paket yang sebelumnya dibatasi hanya kuota belajar menjadi paket kuota umum, tapi yang akan dibatasi adalah hal-hal seperti media sosial, facebook, instagram, tik tok, dan game tentu kami batasi," bebernya.
Tak hanya itu, bantuan ini akan segera direalisasikan 11 Maret 2021. Anggaran yang dipersiapkan untuk bantuan kuota internet Rp2,6 triliun untuk tiga bulan kedepan.
"Bagi penerima di 2020 akan tetap menerima kuota belajar ini, kecuali bagi yang 2020 penggunaannya di bawah 1 GB, tidak akan menerima lagi karena kami berasumsi bahwa tidak membutuhkan bantuan kuota tersebut. Bagi yang nomor teleponnya berubah, akan menunggu kuota sampai pertengahan April 2021," ungkapnya.
Selain itu, Nadiem juga menyampaikan, target pembelajaran tatap muka di awal tahun pembelajaran baru 2021.
"Kemudian dari arahan pak presiden dan dari perjuangan semua pihak di Kementerian Kesehatan yang telah memprioritaskan guru-guru untuk program vaksinasi, target kami di pekan kedua Juli 2021 semua sekolah seharusnya sudah bisa bertatap muka secara terbatas," tegas Nadiem.