Proses evakuasi terhadap 31 pekerja Istaka Karya yang menjadi korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) diketahui tak mudah. Hal itu diungkapkan Pangdam XVII Cendrawasih, Mayjen TNI Joshua Sembiring.
“Pasukan saat ini berkejaran dengan waktu mengingat cuaca di lapangan sering kali berubah serta faktor lainnya,” kata Joshua di Papua pada Rabu (5/12).
Joshua mengatakan, tim gabungan dari TNI dan Polri dijadwalkan pada Rabu (5/12) mengevakuasi korban KKSB di Yigi dan Puncak Gunung Tabo, Kabupaten Nduga. Evakuasi akan dilakukan dengan mengerahkan pasukan baik dari darat maupun udara yang dibantu helikopter.
Adapun proses evakuasi ditujukan kepada para pekerja dan karyawan PT Istaka Karya serta anggota TNI yang menjadi korban KKSB. Tahap awal, pasukan akan mengevakuasi para korban yang berada di sekitar Yigi dan Gunung Tabo. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan jumlah korban yang akan dievakuasi.
Sebelumnya pada Selasa (4/12) aparat gabungan berhasil mengevakuasi 12 warga sipil dari Mbua, yang empat di antaranya merupakan karyawan PT Istaka Karya yang berhasil melarikan diri dan diamankan di Pos TNI Mbua, yang kemudian juga ikut diserang KKSB hingga mengakibatkan satu anggota TNI tewas.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 25 karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang tersebar di Kali Yigi, Kali Kabunggame dan Base Camp di Yall. Kodam XVII Cenderawasih pun pada Rabu (5/12) pagi mengirim kembali satu kompi dari Yonif 751 VJS Sentani untuk memperkuat personel gabungan yang sudah dikerahkan ke Nduga.
Kini para prajurit telah berada di Wamena setelah diterbangkan menggunakan pesawat Hercules dari Sentani. Sebelumnya tercatat 169 personel gabungan TNI-Polri sudah dikerahkan ke Nduga untuk melakukan proses evakuasi terhadap para korban pembunuhan KKSB yang menewaskan karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pembangunan jembatan yang berada di Distrik Yall. (Ant)