Pemerintah siapkan skenario observasi warga negara Indonesia (WNI) dari negara dengan tingkat penyebaran coronavirus (Covid-19) tinggi. Mereka rencananya dibawa ke Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
"Manakala nanti, beberapa negara melakukan lockdown (isolasi), maka kita harus menjemput. Kita harus carikan tempat untuk menampung mereka," kata Juru bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Rabu (4/3).
Skenario tersebut disiapkan, lantaran WNI di negara penyebaran Covid-19 terbilang besar. Sehingga, mesti diantisipasi sejak dini.
"Seandainya negara tersebut sudah mengatakan tidak bisa tangani, maka mau enggak mau, kita harus mengambil. Mau tidak mau," tutur Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes itu.
Sejauh ini, pemerintah mengarantina ratusan WNI dari episentrum coronavirus di dua titik. Natuna, Kepri dan Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pulau Galang dianggap cocok. Lantaran di sana masih berdiri bangunan eks pengungsi asal Vietnam (manusia perahu) pada 1979-1996. Pun dapat dimanfaatkan.
"Juga ada sisa bangunan RS (rumah sakit) yang ada di situ. Ini semua aset kita. Yang membangun UNHCR waktu itu," ucap Achmad.
"Ini yang kemudian oleh pemerintah akan dilihat kembali. Kemudian ditata ulang. Ditata ulang bukan untuk RS saja," ujar dia.
Dirinya pun mengimbau publik tak membayangkan fasilitas kesehatan di Pulau Galang nantinya bak di Kota Wuhan, Hubei, China. "Kita enggak akan membuat seperti itu," tutupnya.
Wuhan merupakan episentrum pertama pandemi Covid-19 di dunia. China telah membangun dua RS darurat khusus pasien corona di sana. Proyek rampung dalam tempo singkat.